- Kecelakaan beruntun terjadi di sekitar bundaran Punggur, Batam
- Mobil dinas Bea Cukai (Ford Ranger) menjadi korban tabrakan.
- Penyebab diduga kelalaian pengemudi Toyota Kijang Innova (EN, 47). Pengemudi mengaku pusing dan tidak sengaja injak pedal gas.
- Beberapa sepeda motor juga turut tertabrak (Vario, Vixion).
- Tidak ada korban jiwa, namun kendaraan mengalami kerusakan.
SEBUAH peristiwa lalu lintas terjadi di Batam pada Kamis (1/8/2024) kemarin, saat sebuah mobil dinas milik Bea Cukai menjadi sasaran tabrakan beruntun. Insiden yang terekam kamera pengawas dan viral di media sosial.
Kronologi Kejadian
BERDASARKAN keterangan Kanit Laka Lantas Polresta Barelang, Iptu Victor Hutahean, kecelakaan bermula saat sebuah Toyota Kijang Innova berwarna hitam dengan nomor polisi BP 1402 FY yang dikemudikan oleh EN (47) melaju dari arah Punggur menuju Bandara Internasional Hang Nadim.
Setibanya di kawasan bundaran yang sedang dalam proses perbaikan infrastruktur, mobil tersebut tampak berhenti sejenak sebelum kemudian melaju dengan kecepatan tinggi.
“Setelah melaju itu, Innova hitam menabrak beberapa kendaraan. Bukan hanya kendaraan dinas milik Bea Cukai,” sebut Iptu Victor.
Dengan momentum yang cukup besar, Innova menghantam dari belakang sebuah mobil dinas Bea Cukai jenis Ford Ranger dengan nomor polisi B 9228 TSC. Benturan keras tersebut mengakibatkan kedua kendaraan terpental dan mengalami kerusakan parah.
Tidak hanya mobil dinas Bea Cukai, beberapa sepeda motor yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian juga turut menjadi korban tabrakan. Beberapa di antaranya adalah Honda Vario dengan nomor polisi BP 3601 RO, BP 3653 US, dan Yamaha Vixion dengan nomor polisi BP 4420 JH.
Hasil pemeriksaan sementara oleh pihak kepolisian menunjukkan bahwa pengemudi Innova mengaku mengalami sakit kepala sebelum kejadian. Ia juga menyatakan bahwa dirinya tidak sengaja menginjak pedal gas terlalu dalam.
“Kita juga sudah lakukan tes urine dan sedang tunggu hasilnya,” sebutnya lagi.
Dugaan sementara, kecelakaan ini disebabkan oleh human error atau kelalaian pengemudi. Faktor lain seperti kondisi jalan yang sedang dalam perbaikan atau kemungkinan adanya gangguan kesehatan pengemudi juga tidak dapat dikesampingkan.
(dha)