KOTA Batam, yang dikenal sebagai pusat industri dan perdagangan di Indonesia, kini semakin serius dalam mengupayakan transisi menuju kota yang lebih hijau dan berkelanjutan. Salah satu langkah konkrit yang diambil adalah dengan mendukung penuh pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) skala besar di Pulau Bulan.
Dalam rapat koordinasi yang digelar di Jakarta pada Jumat (2/8/2024) kemarin, Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan Batam sebagai kota pintar (smart city) yang ramah lingkungan.
Proyek PLTS Pulau Bulan ini bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan energi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Mengapa Pulau Bulan?
Pilihan Pulau Bulan sebagai lokasi pembangunan PLTS bukan tanpa alasan. Pulau ini memiliki potensi sumber daya matahari yang melimpah sepanjang tahun, sehingga sangat ideal untuk pengembangan energi surya. Selain itu,pembangunan PLTS di Pulau Bulan juga sejalan dengan rencana Pemerintah Kota Batam untuk mengembangkan kawasan industri hijau di wilayah tersebut.
“Dengan adanya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, kami yakin bahwa proyek ini akan berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di Kota Batam,” sebut Jefridin.
Proyek PLTS Pulau Bulan mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT PLN (Persero), dan investor swasta. Dukungan ini tercermin dari kelengkapan dokumen perizinan yang telah disiapkan oleh PT Parama Multisarana Orion, pengembang proyek ini.
Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, diharapkan proyek PLTS Pulau Bulan dapat berjalan lancar.
(sus)