- Impor nonmigas turun sebesar US$ 48,72 juta atau sekitar 4,11 persen, sedangkan impor migas turun sebesar sebesar US$ 5,09 juta atau 62,34 persen.
- Impor nonmigas terbesar masih berasal dari golongan barang mesin/peralatan listrik dengan nilai US$ 470,92 juta atau berkontribusi sebesar 39,74 persen dari total impor nonmigas selama Juni 2024.
- Negara pemasok barang impor terbesar pada bulan Juni 2024 masih berasal dari Tiongkok dengan nilai US$ 445,91 juta.
BADAN Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat penurunan nilai impor pada bulan Juni 2024. Menurut data BPS, total nilai impor mencapai US$ 1.139,38 juta, mengalami kontraksi sebesar 4,51% dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya permintaan baik untuk barang migas maupun non-migas. Impor non-migas, yang menyumbang sebagian besar total impor, tercatat turun 4,11%. Sementara itu, impor migas mengalami penurunan yang lebih signifikan, mencapai 62,34%.
Menurut Fadel, staf BPS Kota Batam, penurunan terbesar terjadi pada komoditas hasil industri manufaktur. Meskipun demikian, secara tahunan, nilai impor Batam masih menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,98%.
“Jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu, nilai impor mengalami kenaikan sebesar US$ 74,31 juta atau 6,98 persen. Kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh naiknya impor hasil industri senilai US$ 83,43 juta atau 7,96 persen,” sebutnya, seperti dilansir GoWest.ID dari laman RRI Batam.
Dari sisi negara asal, Tiongkok masih menjadi pemasok utama barang impor ke Batam, dengan kontribusi mencapai 39,74% dari total impor non-migas pada bulan Juni 2024. Nilai impor dari Negeri Tirai Bambu ini bahkan mengalami kenaikan sebesar 13,47% dibandingkan bulan sebelumnya.