- Gangguan jiwa di Batam merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian.
- Faktor ekonomi menjadi penyebab utama gangguan jiwa.
- Pemerintah Kota Batam telah berupaya mengatasi masalah ini melalui pembentukan TPKJM dan program skrining.
- Masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat Batam.
KOTA Batam, yang dikenal sebagai pusat industri, ternyata juga menghadapi permasalahan kesehatan mental yang cukup serius. Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat adanya 952 warga yang mengalami gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia dan gangguan psikotik akut. Angka ini cukup mengkhawatirkan, terutama karena mayoritas penderita berada dalam usia produktif.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Batam, Anna Hashina, faktor ekonomi menjadi penyebab utama munculnya gangguan jiwa di Batam. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tekanan pekerjaan seringkali memicu masalah kesehatan mental. Selain itu, penggunaan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, dan perundungan juga turut berkontribusi.
“Pasien yang sering kita sebut ‘dipasung’ itu sebenarnya tidak diikat dengan rantai,” sebut Anna Hashina.
“Mereka hanya dibatasi pergerakannya untuk keamanan diri dan orang lain.”
Untuk mengatasi masalah ini, Kota Batam telah membentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM). Tim ini terdiri dari berbagai pihak, seperti dokter spesialis kejiwaan, petugas Dinas Sosial, dan Satpol PP. TPKJM bertugas untuk mendeteksi dini, memberikan perawatan, serta melakukan rehabilitasi bagi penderita gangguan jiwa.
“Kami juga aktif melakukan skrining kesehatan jiwa di sekolah-sekolah, tempat kerja, dan komunitas,” tambah Anna Hashina. “Tujuannya adalah untuk menjangkau penderita sedini mungkin dan memberikan bantuan yang tepat.”
Rumah Sakit untuk Gangguan Jiwa di Batam
EMPAT rumah sakit di Batam melayani pengobatan bagi penderita gangguan jiwa yaitu RS BP Batam, RSUD Embung Fatimah, RS Soedarsono Darmosoewito, dan RS Bhayangkara.
“Pasien yang dipasung itu bukan berarti pasien yang kakinya dipasangkan kayu ataupun dirantai seperti gambaran orang awam, melainkan hanya sebatas pembatasan gerak dalam aktivitas sehari-hari dengan menempatkannya di suatu ruangan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Batam Anna Hashina.
Penyebab Utama Gangguan Jiwa di Kota Batam
KOTA Batam, sebagai pusat industri dan perdagangan, juga menghadapi tantangan kesehatan mental yang cukup signifikan. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka penderita gangguan jiwa di Batam antara lain:
Faktor Ekonomi:
- Ketidakstabilan ekonomi: Fluktuasi ekonomi yang sering terjadi di Batam dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada individu, terutama mereka yang bekerja di sektor informal atau bergantung pada sektor industri yang tidak stabil.
- Beban hidup: Tingkat hidup yang tinggi di Batam, terutama biaya hidup yang mahal, dapat memberikan tekanan finansial yang besar pada individu dan keluarga.
- Pengangguran: Tingkat pengangguran yang relatif tinggi dapat menyebabkan perasaan putus asa dan rendah diri, yang dapat memicu gangguan jiwa.
Faktor Sosial:
- Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT): KDRT dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam dan memicu berbagai jenis gangguan jiwa.
- Perundungan: Perundungan baik di sekolah maupun di tempat kerja dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri.
- Isolasi sosial: Perasaan terisolasi dan tidak memiliki dukungan sosial dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang.
Faktor Penggunaan Narkoba:
- Penyalahgunaan narkoba: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak dan memicu berbagai jenis gangguan jiwa, seperti psikosis dan depresi.
(sus)