TUJUH unit ruko di Komplek Devin Premier, Tanjung Riau, Kota Batam, roboh setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut, Jumat (3/10) kemarin, sekitar pukul 14.00 WIB,
Meskipun tidak ada korban jiwa, satu sepeda motor dilaporkan rusak akibat tertimpa material bangunan.
Saksi mata bernama Agus mendengar suara keras yang mirip dengan ledakan sesaat setelah hujan reda. Saat keluar dari rumah, ia menemukan deretan ruko di depannya sudah ambruk.
“Suara ambruknya seperti bom. Begitu saya keluar, material berserakan di depan rumah kami,” ujarnya.
Kejadian ini sempat membuat warga setempat panik, terutama karena dekat lokasi terdapat Rumah Tahfiz Alquran yang biasanya dipenuhi anak-anak sore hari. Beruntung, tidak ada anak yang berada di sekitar saat peristiwa terjadi.
“Jam 3 sore biasanya anak-anak sudah ngaji di sana. Untungnya hanya satu motor yang terkena,” tambah Agus.
Salah satu penghuni ruko berteriak panik karena suaminya masih berada di dalam. Namun, ruko yang mereka huni tidak sampai ambruk, hanya mengalami kerusakan di bagian depan.
“Ada tujuh ruko, satu yang masih dihuni tidak roboh, hanya rusak di bagian depan,” jelas Agus.
Nurkholik, salah satu pemilik ruko, mengungkapkan bahwa ia mendapat kabar tentang keruntuhan tersebut sekitar pukul 15.00 WIB.
“Saya dikabari warga dan langsung ke lokasi. Ruko saya sudah roboh total bersama yang lainnya. Ada tujuh semua,” tuturnya.
Nurkholik mengungkapkan bahwa sebelum ambruk, bangunan ruko sudah menunjukkan retakan besar di beberapa bagian. Ia bahkan sudah melaporkan kondisi ini kepada pengembang, PT Devin Buana Perkasa (DBP), namun belum ada tindakan.
“Dari dulu sudah retak-retak, saya juga lapor ke developer tapi belum ada tindak lanjut. Dari segi konstruksi memang terlihat kurang baik,” keluhnya.
Ia membeli ruko tersebut pada tahun 2017 dan meskipun sebagian barang berhasil diselamatkan, kerugian material diperkirakan cukup besar.
“Alhamdulillah barang-barang aman, tapi bangunan hancur. Total kerugian belum saya hitung,” ucap Nurkholik.
Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Iptu Riyanto, menjelaskan bahwa kejadian berlangsung saat sebagian penghuni masih berada di dalam ruko. Mereka mendengar suara retakan sebelum bagian depan ruko runtuh.
“Perwakilan pemilik ruko sudah melapor ke Polsek Sekupang mengenai pihak developer. Saat ini proses penyelidikan masih berlangsung,” tambahnya.
Hingga Sabtu (4/10), penyidik telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk pemilik ruko, dan berencana memanggil pihak pengembang pada Senin (6/10) untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Kapolsek Sekupang, Kompol Hippal Tua Sirait, membenarkan kejadian tersebut dan memastikan tidak ada korban jiwa, meskipun sejumlah penghuni mengalami kerugian materi.
“Penyelidikan masih berlanjut untuk menentukan penyebab keruntuhan,” tegasnya.
(dha)