PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil menjangkau 1.938 anak sekolah di pulau Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulau Belakangpadang, Ahmad Jufri, mengungkapkan bahwa dapur program ini mulai beroperasi tiga minggu yang lalu.
“Ini adalah dapur pertama yang ada di wilayah hinterland, dan kami melayani enam sekolah di pulau utama Belakangpadang,” ujarnya.
Ahmad menambahkan bahwa seluruh proses produksi dan distribusi makanan dilakukan di dapur lokal tanpa perlu pengantaran dari Batam. Kegiatan memasak dimulai sejak dini hari dan berlangsung dalam tiga sesi produksi yang diikuti oleh tiga sesi pengantaran, disesuaikan dengan jadwal pendidikan.
“Kami ketat dalam menjaga waktu. Makanan harus dikonsumsi maksimal tiga jam setelah dimasak,” tegasnya.
Prioritas utama program ini adalah pengawasan higienitas, mengingat kondisi geografis pulau yang memerlukan kehati-hatian ekstra. “Satu kejadian bisa berakibat fatal, jadi kami sangat menjaga kualitas makanan dan kebersihan dapur,” tambah Ahmad.
Menariknya, hampir seluruh relawan yang terlibat dalam program ini adalah warga asli Belakangpadang, dan banyak di antaranya adalah orang tua dari anak-anak yang menerima manfaat. “Sekitar 99 persen relawan adalah lokal. Mereka memasak untuk anak-anak mereka sendiri, sehingga ada rasa tanggung jawab yang besar,” jelasnya.
Saat ini, SPPG Belakangpadang juga sedang melengkapi fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan memproses sertifikasi Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS). “Kami sudah memiliki satu IPAL untuk fasilitas pencucian, dan satu lagi akan dibangun untuk produksi makanan. Untuk SLHS, kami sedang mempercepat prosesnya dan diperkirakan akan selesai bulan ini,” tutup Ahmad Jufri.
(sus/antara)


