PERUBAHAN suhu yang tak menentu dan kelembaban tinggi membuat virus serta bakteri penyebab penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) lebih mudah berkembang biak dan menyebar di lingkungan padat penduduk.
Terkait dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mengimbau para orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak-anak selama musim hujan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan bahwa anak-anak merupakan kelompok paling rentan terhadap penularan ISPA karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sekuat orang dewasa.
“Udara lembap saat musim hujan memungkinkan virus dan bakteri penyebab ISPA berkembang biak lebih cepat. Ditambah lagi daya tahan tubuh anak yang belum sempurna membuat mereka lebih mudah terinfeksi,” ujarnya, Senin (20/10/2025) seperti dikutip dari Batam Pos.co.id.
Didi menjelaskan, fluktuasi suhu dari panas ke dingin juga dapat membuat tubuh lebih mudah terserang penyakit. Selain itu, penularan ISPA sering terjadi di lingkungan lembap dan ramai, baik melalui udara maupun kontak langsung dengan penderita.
Berdasarkan data Dinkes Kota Batam sepanjang September 2025, ISPA menempati urutan kedua penyakit terbanyak di Batam.
Tercatat sebanyak 3.162 kasus ISPA terdiagnosa, terdiri atas 1.557 laki-laki dan 1.605 perempuan. Angka ini hanya kalah dari kasus hipertensi yang mencapai 4.425 pasien.
“Data tersebut menunjukkan bahwa penyakit saluran pernapasan masih mendominasi kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan, terutama saat musim hujan,” kata Didi.
Beberapa gejala umum ISPA pada anak meliputi bersin, pilek, batuk, demam ringan hingga tinggi, serta sakit tenggorokan.
Bila gejala tidak membaik atau disertai sesak napas, orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk mencegah ISPA, Dinkes mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Anak-anak perlu dibiasakan mencuci tangan secara rutin dan tidak menyentuh wajah, mulut, atau mata dengan tangan kotor.
Selain itu, pemberian makanan bergizi, istirahat cukup, serta penggunaan masker di tempat ramai juga penting dilakukan.
“Langkah pencegahan sederhana bisa sangat efektif. Dengan menjaga daya tahan tubuh anak dan kebersihan lingkungan, risiko penularan ISPA dapat ditekan,” ujar Didi. (*)