WAKIL Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, mengemukakan ide strategis untuk mengembangkan pusat usaha perikanan di Kota Batam.
Usulan ini mencakup pembangunan pasar ikan modern yang terintegrasi, dirancang untuk memaksimalkan potensi sumber daya laut Batam yang melimpah dan heterogen. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi magnet baru bagi perekonomian lokal serta menarik wisatawan.
Usulan ini disampaikan Viva Yoga, saat melakukan kunjungan kerja pada Senin (1/12/2026) di Barelang, Batam.
Dilansir dari Merdeka.com, menurut Viva, pengembangan pusat usaha perikanan ini diusulkan untuk menjadi bagian integral dari rencana pembangunan Batam Science Techno Park (BSTP) yang digagas oleh BP Batam.
Dengan demikian, proyek ini tidak hanya akan fokus pada aspek perdagangan ikan, tetapi juga berpotensi dikembangkan menjadi pusat kuliner dan destinasi wisata bahari yang menarik.
Konsep ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah signifikan bagi sektor perikanan dan pariwisata di Batam.
Ide ini muncul mengingat kekayaan hasil tangkapan ikan di perairan Batam yang sangat beragam. Pasar ikan modern yang terpadu akan menjadi wadah bagi produk-produk perikanan segar, olahan, serta pengalaman kuliner unik yang dapat menarik pengunjung dari berbagai kalangan.
Hal ini juga se sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor-sektor unggulan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Samuel Sandi, turut mendukung gagasan ini dengan mengemukakan konsep pasar ikan modern yang dapat dipadukan dengan tempat kuliner.
“Kalau kita mau makan ikan, beli ikan di bawah, terus kita langsung bakar di atas. Jadi konsep-konsep itu sebenarnya konsep yang diadopsi dari Jepang, dari Korea Selatan. Jadi di mana itu live seafood sebenarnya,” jelas Samuel.
Konsep ini menawarkan pengalaman langsung bagi konsumen untuk memilih ikan segar dan langsung mengolahnya di tempat, serupa dengan model yang sukses diterapkan di negara-negara maju.
Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Batam sebagai destinasi kuliner bahari. Selain itu, pasar ikan modern ini juga akan menjadi pusat distribusi produk perikanan yang higienis dan berkualitas.
Samuel Sandi menambahkan bahwa pasar ikan modern juga dapat mencakup tempat penjualan produk olahan ikan.
“Jadi ada tempat fresh-nya di dalam situ, ada yang produknya juga. Jadi ada value added product perikanan di situ ada semua,” ujarnya.
Ini berarti, selain ikan segar, akan tersedia pula berbagai produk turunan perikanan yang telah diolah, memberikan pilihan lebih banyak bagi konsumen dan meningkatkan nilai ekonomi hasil laut.
Lebih lanjut, Samuel Sandi mengemukakan bahwa pasar ikan modern ini selanjutnya dapat dikembangkan menjadi tempat perdagangan ikan higienis yang berskala internasional.
Dengan standar kebersihan dan kualitas yang tinggi, Batam dapat menjadi hub ekspor produk perikanan ke pasar global. Hal ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri perikanan dunia dan menarik investasi asing.
Integrasi dengan Batam Science Techno Park (BSTP) juga akan membuka peluang untuk riset dan pengembangan teknologi perikanan, seperti budidaya berkelanjutan atau pengolahan hasil laut yang inovatif.
Sinergi antara sektor perikanan, pariwisata, dan teknologi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di Batam.
(*/Merdeka)


