PEMERINTAH Kota (Pemko) Batam bekerjasama dengan Polresta Barelang secara resmi mengintegrasikan pendidikan keselamatan jalan raya ke dalam sistem pendidikan formal.
Hal ini ditandai dengan diluncurkanya Kurikulum Pendidikan Lalu Lintas dan Pojok Lalu Lintas untuk jenjang SD dan SMP se-Kota Batam, pada Rabu (17/12/2025) di Hotel Harris Batam Centre.
Peluncuran ini ditandai dengan penandatanganan prasasti dan nota kesepahaman (MoU) antara Pemko Batam dan Polresta Barelang.
Acara ini turut dihadiri Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Asep Safrudin, serta Kapolresta Barelang, Kombes Zaenal Arifin.
Wali Kota Amsakar Achmad memberikan apresiasi tinggi kepada Polresta Barelang dan Satlantas atas inisiatif strategis ini.
Ia menekankan bahwa pemahaman aturan dan etika berlalu lintas harus ditanamkan sejak usia dini.
“Pendidikan lalu lintas sejak dini sangat penting. Melalui kurikulum ini, kami ingin menumbuhkan generasi muda Batam yang disiplin, santun, dan menjadi pelopor keselamatan di jalan raya,” ujar Amsakar.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap data lalu lintas tahun 2025 yang menempatkan pelajar di peringkat kedua korban kecelakaan terbanyak di Batam.
Hingga Desember 2025, tercatat sebanyak 979 kasus kecelakaan di wilayah tersebut.
Meskipun angka kecelakaan masih fluktuatif, upaya kolaboratif ini terbukti efektif menekan angka fatalitas atau korban meninggal dunia hingga 59 persen.
“Keselamatan bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi kebutuhan bersama. Dinas Pendidikan akan mengawal agar kurikulum ini berjalan efektif di seluruh sekolah,” tambah Amsakar.
Selain pembaruan kurikulum, program ini memperkenalkan fasilitas Pojok Lalu Lintas. Fasilitas ini dirancang sebagai sarana pembelajaran interaktif yang dilengkapi dengan media edukasi seperti banner rambu-rambu dan marka jalan.
Kegiatan peluncuran ini diikuti oleh 60 kepala sekolah serta perwakilan siswa dari berbagai sekolah di Batam. Dengan penerapan Lima Pilar Keselamatan, sinergi antara pemerintah dan Polri ini diharapkan mampu menurunkan angka kecelakaan di kalangan generasi muda secara signifikan dan berkelanjutan. (*)


