SEBANYAK 50 warga negara Indonesia (WNI) telah tiba kembali di tanah air setelah dipulangkan dari Malaysia melalui jalur laut. Mereka tiba di Pelabuhan Batam Center pada Kamis (4/9), terdiri dari 49 orang yang sebelumnya ditahan di Depot Tahanan Imigresen Pekan Nenas, Johor, serta satu pekerja migran Indonesia (PMI) yang gagal bekerja dan berasal dari Tempat Singgah Sementara KJRI Johor Bahru.
Dari total 50 WNI tersebut, 18 adalah laki-laki, 29 perempuan, dan dua anak laki-laki. Mereka diberangkatkan dari Terminal Stulang Laut, Johor, pada pukul 11.00 waktu setempat.
Proses pemulangan ini didukung oleh dua personel dari Satgas Pelayanan dan Pelindungan KJRI Johor Bahru. Setibanya di Batam, mereka disambut oleh tim P4MI dan pihak Imigrasi serta Kantor Kesehatan Pelabuhan, sebelum ditempatkan sementara di shelter untuk mempersiapkan pemulangan ke daerah asal.
Koordinator Satgas Pelayanan dan Pelindungan KJRI Johor Bahru, Jati H Winarto, mengungkapkan bahwa pemulangan ini merupakan bagian dari Program M yang merupakan hasil kerjasama antara Jabatan Imigresen Malaysia dan Perwakilan Republik Indonesia.
“Sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2025, total pemulangan yang difasilitasi KJRI Johor Bahru mencapai 4.156 orang, di mana 1.149 di antaranya melalui Program M,” jelas Jati.
KJRI juga berkomitmen memberikan informasi dan layanan agar WNI dapat bekerja di Malaysia dengan aman dan legal. Jati menegaskan pentingnya bagi WNI untuk menjaga reputasi Indonesia dengan mengikuti prosedur yang benar dan memahami hak serta kewajiban mereka.
Upaya edukasi juga dilakukan melalui program talk show “Bermigrasi Aman, Bermartabat, dan Legal ke Malaysia” bersama RRI Batam, serta tayangan langsung di TikTok KJRI Johor Bahru.
Jati menekankan bahwa pemulangan WNI/PMI bukan hanya urusan administratif, melainkan juga merupakan bentuk kerja diplomasi yang melibatkan banyak pihak di kedua negara.
“Sinergi ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap WNI adalah komitmen yang menyentuh aspek kemanusiaan, hukum, dan kepercayaan lintas negara,” ujarnya.
KJRI Johor Bahru berharap dengan inisiatif ini, lebih banyak WNI yang memahami pentingnya migrasi yang aman dan legal, sehingga dapat bekerja di luar negeri dengan lebih terjamin dan bermartabat.
(dha)