DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau, melaporkan penemuan 193 kasus baru Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam periode Januari hingga April 2025. Temuan ini berasal dari skrining yang dilakukan terhadap 3.637 individu selama empat bulan terakhir.
Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmaryadi, menjelaskan bahwa skrining difokuskan pada kelompok rentan, termasuk pasien tuberkulosis, pengguna narkoba suntik, dan wanita pekerja seks.
“Ini adalah langkah pencegahan dan deteksi dini yang penting,” katanya.
Tahun ini, Dinkes Batam menargetkan skrining terhadap 15.686 orang yang dianggap berisiko. Hingga saat ini, jumlah kumulatif pengidap HIV/AIDS yang menerima pengobatan antiretroviral (ARV) mencapai 3.552 orang, dengan 199 orang baru yang memulai terapi ARV di tahun 2025.
Selain itu, Dinkes mencatat bahwa 285 orang telah mulai menggunakan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP), obat pencegah penularan HIV yang efektif bagi individu berisiko tinggi. Didi menekankan pentingnya PrEP dan ARV dalam menekan penyebaran virus.
“PrEP terbukti ampuh mencegah HIV, sedangkan ARV membantu mengendalikan virus agar tidak berkembang,” jelasnya.
Layanan PrEP dan ARV kini tersedia di berbagai Puskesmas seperti Lubuk Baja, Sekupang, dan Tanjung Uncang, serta beberapa rumah sakit, termasuk RS Budi Kemuliaan dan RSUD Embung Fatimah. Dinkes Batam berkomitmen untuk meningkatkan cakupan skrining dan memperluas akses layanan kesehatan bagi kelompok berisiko, demi menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di wilayah tersebut.
(dha)


