WARGA dari Kavling Bukit Kamboja, Sei Pelunggut, Sagulung, Batam melakukan demo ke kantor PT Moya yang terletak di Batam Center, Selasa (31/5).
Demo ini dilakukan karena warga kesal air bersih di Batam yang dikelola oleh PT Moya kerap kali tak mengalir ke rumah warga.
Dalam aksi unjuk rasa ini, warga tampak membawa spanduk protes, botol, dan juga ember.
Menurut Ketua RW 015 Kavling Kamboja, Indra, warganya mengeluhkan layanan air yang kerap kali mati. Bahkan warga termasuk dirinya harus begadang untuk menunggu air mengalir agar dapat ditampung.
“Bahka setiap malam begadang untuk menunggu air mengalir. Airnya hidup di atas pukul 1 malam,” kata Indra usai menyampaikan protesnya.
Ia menyebutkan bahwa air yang kerap mati ini sudah terjadi sejak lama. Bahkan demo ini juga sudah kali kedua. Tapi menurutnya layanan air ke warga di tempatnya tak kunjung membaik.
Terakhir, kata dia, warga sempat mengadu kepada Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.
“Setelah diadukan layanan sempat membaik. Air tangki datang, tapi nyatanya tak cukup untuk kebutuhan warga,” sebutnya.
Ia menambahkan, aksi protes ini telah diterima pihak PT Moya. Di mana PT Moya berjanji untuk mengupayakan air bersih mengalir lancar ke seluruh pelanggan di wilayah tersebut dalam waktu dekat.
“Tadi tanda tangan (kesepakatan) bahwa Moya akan gesa pengerjaan pipa induk dari jalur perumahan Putri Hijau. Dijanjikan paling lambat Oktober 2022 mendatang,” sebut dia.
Di sisi lain, salah seorang warga, Riko, menyampaikan agar Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengevaluasi kinerja PT Moya terkait layanan air bersih di Kota Batam.
“Minta PT Moya agar konsisten dalam memberikan layanan air bersih. Jika memang tidak sanggup kembalikan saja pengelolaan air bersih ini ke asal lagi,” sebutnya.
(*)
Sumber : BatamBuzz