SEBUAH maskapai penerbangan China memberikan penghargaan berupa uang tiga juta yuan kepada salah satu pilotnya.
Hadiah ini diberikan berkat tindakan heroik mencegah tabrakan dengan pesawat lain yang bisa membunuh 439 orang.
Dilansir dari People’s Daily Online, pilot Airbus A320 itu hendak lepas landas dari bandara di Shanghai bulan lalu, ketika sebuah Airbus A330 melintang di landasan pacu.
Pilot, bernama He Chao, memilih untuk mempercepat laju pesawatnya dan terbang di atas pesawat tersebut yang berjarak 19 meter di depannya. Keputusan itu berhasil menghindari tabrakan.
Insiden mengerikan itu terjadi di landasan pacu 36L di Bandar Udara Internasional Shanghai Hongqiao pada jam 12.04 waktu setempat pada 11 Oktober lalu.
Insiden ini terjadi antara Penerbangan MU-5643 Airbus A320-200 yang hendak lepas landas ketika penerbangan MU 5106 dengan sebuah Airbus A330-300 yang baru saja mendarat dan meluncur di dekatnya.
Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) merilis simulasi kejadian selama penyelidikan mereka bulan lalu.
Video menunjukkan A320 itu mempercepat laju pesawat di landasan pacu ketika Chao melihat A330 memasuki landasan pacu yang hanya beberapa meter di depannya.
Pada saat itu, Airbus A320 sudah berjalan di kecepatan 240 km per jam, menurut sebuah pernyataan di situs maskapai China Eastern Airlines.
China Eastern Airlines menghargai tindakan cepat pilot He Chao dengan bonus uang tunai dalam sebuah upacara pada hari sebelumnya. Para awak kabin juga diberikan 600.000 yuan.
Menurut sebuah artikel sebelumnya di People’s Daily, ada total 413 penumpang dan 26 awak di dua penerbangan tersebut. Kedua pesawat yang hampir terlibat dalam tabrakan adalah milik China Eastern Airlines.
Airbus A330 terbang dari Beijing ke Shanghai, membawa 266 penumpang. Sedangkan Airbus A320 yang lepas landas itu hendak terbang dari Shanghai ke Tianjin, membawa 147 penumpang.
Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas penerbangan China, CAAC, menemukan bahwa kontrol lalu lintas udara yang bersalah atas kejadian tersebut.
CAAC menduga pusat kontrol dan awak kabin A330 gagal mempertahankan komunikasi yang baik dengan controller.
CAAC telah mencabut izin dua pengendali lalu lintas udara yang bertanggung jawab atas insiden tersebut, dan menghukum 13 petugas kontrol lalu lintas udara dari The Eastern China Air Control Bureau.
Insiden nyaris tabrakan itu telah mengejutkan media China. Banyak yang membandingkannya dengan Musibah Tenerife, kecelakaan di landasan pacu fatal antara dua Boeing 747 yang menewaskan 583 orang pada tahun 1997.
Video di atas merupakan simulasi paska kejadian seperti yang dilansir CCTVNews. ***