Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    MoU BP Batam dan Kementerian Investasi, Kembangkan Investasi di Kawasan Perdagangan Bebas
    6 jam lalu
    Kebakaran di KPLI Kabil, BP Batam Respon Cepat Pastikan Penanganan Optimal
    13 jam lalu
    Sambut Hari Bhayangkara, Aneka Layanan Publik Dihadirkan Dalam Car Free Day Polda Kepri
    1 hari lalu
    Tuntaskan Segala Persoalan Pelaku Usaha, BP Batam Lanjutkan Roadshow ke Palaku Usaha
    2 hari lalu
    Bupati Bintan Fasilitasi Peternak dengan Perusahaan Unggas, Harga Jual Ayam Hidup Disepakati
    2 hari lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Legenda Panahan Indonesia Hadir Dalam Pelatihan Pelatih Panahan Perpani Batam
    1 hari lalu
    Bintan Kembali Jadi Tuan Rumah Ajang Balap Sepeda Internasional
    2 hari lalu
    Pendaftaran Murid Baru SMP di Batam Dimulai
    2 hari lalu
    Lomba Bertutur SD/MI Tanjungpinang, Siswi SDIT Tunas Ilmu Juara
    4 hari lalu
    Literasi Digital Untuk Tangkal Bahaya Narkoba di Era Teknologi
    6 hari lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Pulau Pekajang, Lingga
    4 hari lalu
    Pulau Combol (Tjombol)
    3 minggu lalu
    Pulau Basing, Tanjungpinang
    4 minggu lalu
    Tari Persembahan: Simbol Kehormatan dalam Budaya Melayu
    4 minggu lalu
    Pulau Pemping, Batam
    4 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    6 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    6 bulan lalu
    Hunting Photo Malam di Washington, DC
    11 bulan lalu
    “Monumen Iwo Jima”
    12 bulan lalu
    #Full “Berkah Qurban di Kandangberkah.id ” | NGOBROL EVERYWHERE ❗
    1 tahun lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Analis: Pengusiran kapal China dari Laut Natuna Utara cerminkan ketegasan Indonesia
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2016 - 2024 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
BenarNews.org

Analis: Pengusiran kapal China dari Laut Natuna Utara cerminkan ketegasan Indonesia

Admin
Editor Admin 8 bulan lalu 729 disimak
Sebar
Kapal Penjaga Pantai Indonesia memaksa kapal Penjaga Pantai China 5402 keluar dari zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara, 25 Oktober 2024. © F. Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia
367
SEBARAN
ShareTweetTelegram

PENGUSIRAN kapal penjaga pantai China oleh aparat keamanan laut Indonesia di perairan Laut Natuna Utara dalam sepekan terakhir merupakan salah satu upaya pemerıntahan baru untuk mempertegas kedaulatan negara di kawasan perairan strategis, kata para analis.

Daftar Isi
Beda pendekatan Prabowo dan JokowiGanggu survei seismikHubungan diplomatik dan potensi ketegangan

PADA Jumat pekan lalu, Badan Keamanan Laut (Bakamla) kembali mengusir kapal China Coast Guard (CCG) 5402 yang masuk ke Laut Natuna Utara, dengan mengerahkan Kapal Negara (KN) Pulau Dana 323 untuk membayangi kapal China tersebut.

Sementara Beijing mengatakan bahwa kapal tersebut berada di bawah yurisdiksi China, Bakamla mengklaim bahwa CCG 5402 telah memasuki landas kontinen Indonesia tanpa izin, di mana insiden ini merupakan kali ketiga dalam sepekan, setelah sebelumnya kapal tersebut memasuki perairan Indonesia pada Senin dan Rabu lalu.

Sejumlah pengamat melihat masuknya kapal-kapal China tersebut sebagai upaya dari negara Tirai Bambu untuk menguji reaksi pemerintahan baru Indonesia di bawah pimpinan Prabowo Subianto.

“China tampaknya ingin tahu sejauh mana ketegasan pemerintahan baru Indonesia dalam menjaga kedaulatan,” ujar Arie Afriansyah, pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia.

Lebih jauh, menurut Arie, aksi Bakamla kali ini merupakan sinyal kuat tidak hanya untuk masyarakat Indonesia tetapi juga untuk komunitas internasional, bahwa Laut Natuna Utara berada dalam pengawasan penuh pemerintah Indonesia.

“Sikap tegas Bakamla saya rasa sudah mendapat dukungan dari pusat, termasuk Prabowo,” tambahnya.

Muhammad Waffaa Kharisma, peneliti hubungan internasional di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jakarta, mengamati bahwa meningkatnya ketegangan ini mencerminkan fase transisi kebijakan maritim Indonesia.

“Bakamla tampak berusaha membangkitkan rasa nasionalisme dan memperingatkan pemerintah bahwa isu Natuna adalah kepentingan strategis yang perlu diviralkan,” ujarnya kepada BenarNews, Selasa (29/10).

Khairul Fahmi, analis pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), mengatakan bahwa langkah tegas Bakamla mencerminkan tingginya kesadaran publik dan pemerintahan terhadap kedaulatan maritim Indonesia, terutama di Laut Natuna Utara yang berbatasan dengan klaim China di Laut China Selatan.

“Pemerintahan Prabowo terlihat lebih berani dan tegas dalam menanggapi isu kedaulatan maritim,” kata Fahmi kepada BenarNews.

Kapal Penjaga Pantai Tiongkok dilihat dari Kapal Penjaga Pantai Indonesia di Laut Natuna Utara, 25 Oktober 2024. [Badan Keamanan Laut Indonesia]

Beda pendekatan Prabowo dan Jokowi

WAFFA menyebut bahwa kebijakan pemerintah dalam merespons klaim China di Laut Natuna Utara berbeda tergantung pada gaya kepemimpinan masing-masing pemimpin.

Menurutnya, Prabowo Subianto cenderung bersikap lebih keras dibandingkan pendahulunya, Joko “Jokowi” Widodo, yang terkenal dengan pendekatan diplomasi halusnya.

“Prabowo lebih tegas dalam memproyeksikan aset negara untuk menegakkan hak kedaulatan, sementara diplomasi masih dipertahankan demi menjaga hubungan baik dengan negara tetangga,” ungkap Waffaa.

Dalam catatannya, pada masa pemerintahan Jokowi, ketegasan Indonesia dalam menjaga Natuna tampak menonjol di awal masa jabatan pertama pada 2016 dan kembali pada 2020, saat ketegangan meningkat akibat masuknya kapal nelayan China ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Pada 2020, langsung dari Natuna, Jokowi menyatakan hak Indonesia atas Natuna dan menyampaikan bahwa Indonesia siap mempertahankan wilayahnya dari klaim yang tidak sah.

“Namun setelah itu, Jokowi cenderung memilih pendekatan diplomasi tertutup dengan China,” tambah Waffaa.

Presiden Indonesia yang baru dilantik, Prabowo Subianto (kanan) menyambut Wakil Presiden Tiongkok, Han Zheng, di Istana Merdeka, Jakarta, sehari sebelum kapal Indonesia mengusir Kapal Penjaga Pantai Tiongkok keluar dari zona ekonomi eksklusif Indonesia di Laut Natuna Utara, 20 Oktober 2024. [Achmad Ibrahim/AFP]

Ganggu survei seismik

PADA insiden terbaru, Bakamla mengonfirmasi komitmennya untuk menjaga keamanan perairan Indonesia.

Kapal Penjaga Pantai China 5402 “mengganggu kegiatan Survei dan Pemrosesan Data Seismik 3D Arwana yang sedang dilakukan oleh PT. Pertamina Natuna Timur menggunakan kapal MV Geo Coral,” kata Bakamla dalam pernyataan akhir pekan tentang insiden pada 21 Oktober itu.

“Pengusiran kapal Penjaga Pantai China oleh Bakamla dari landas kontinen Laut Natuna Utara merupakan demonstrasi nyata komitmen kami untuk menjaga wilayah maritim kami,” kata Bakamla.

Dua kapal patroli TNI AL dan sebuah pesawat patroli udara Bakamla “melakukan pengintaian dan berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara,” demikian pernyataan Bakamla.

Namun, Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan operasi CCG 5402 sah dan berada dalam yurisdiksi China.

“China siap meningkatkan komunikasi dan konsultasi dengan Indonesia melalui jalur diplomatik dan menangani masalah maritim antara kedua negara dengan baik,” kata Lin Jian dalam konferensi pers pada 24 Oktober.

Menurut Yuhanes Antara, pejabat Bakamla yang mengawal insiden ini, sikap tegas Indonesia diperkuat dengan adanya pengakuan internasional terhadap Landas Kontinen Indonesia di Laut Natuna Utara berdasarkan UNCLOS 1982, yang memberikan hak eksplorasi dan eksploitasi penuh kepada Indonesia.

Juru bicara kepresidenan Indonesia, Hasan Nasbi, dan Kementerian Luar Negeri menolak berkomentar tentang tiga pelanggaran oleh kapal China tersebut. Yang pertama terjadi sehari setelah Prabowo bertemu dengan Wakil Presiden Tiongkok, Han Zheng, pada 20 Oktober.

Han berada di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Prabowo.

Namun, pada pertengahan minggu lalu, Menteri Pertahanan Indonesia yang baru, Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan pertemuan dalam suasana bersahabat dengan Duta Besar China, Wang Lutong, yang melakukan kunjungan kehormatan kepadanya.

“Pertemuan berlangsung hangat, dan keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan China, termasuk melakukan latihan militer bersama,” tulis Kementerian Pertahanan melalui X.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bertemu dengan Duta Besar China Wang Lutong di Kementerian Pertahanan di Jakarta, 24 Oktober 2024. [Via Instagram @Kemhan_RI]

Hubungan diplomatik dan potensi ketegangan

KHAIRUL Fahmi menambahkan bahwa langkah pengusiran kapal China itu harus tetap mempertimbangkan keseimbangan hubungan diplomatik.

“Tindakan tegas ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjaga kedaulatan sekaligus membuka peluang untuk memperkuat dialog dengan China,” kata Fahmi.

Prabowo, dengan latar belakang militernya, melihat situasi ini sebagai peluang untuk menunjukkan ketegasan tanpa mengabaikan hubungan baik dengan negara-negara tetangga, kata Fahmi.

Apabila dikelola secara bijaksana, insiden ini justru bisa menjadi titik awal untuk membangun kemitraan yang lebih kokoh dan saling menguntungkan, tambah dia.

Indonesia sendiri tetap menyatakan bahwa tidak ada konflik langsung dengan China terkait Laut China Selatan.

Namun, pemerintah Indonesia berulang kali melayangkan protes atas masuknya kapal nelayan dan kapal penjaga pantai China yang memasuki wilayah dekat Kepulauan Natuna yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau.

Sejumlah negara lain, termasuk Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan, turut mengklaim sebagian Laut China Selatan.

Sementara China mengklaim hampir 90 persen laut tersebut melalui konsep sembilan garis putus-putus yang dinyatakan tidak sah oleh Pengadilan Arbitrase PBB pada 2016.

Meski begitu, China tetap bersikeras pada klaimnya, yang terus memicu ketegangan di wilayah tersebut.

Pilihan Artikel untuk Anda

Gubernur Kepri Tegaskan Status Pulau Pekajang Adalah Wilayah Kepri

Pulau Pekajang, Lingga

Lomba Bertutur SD/MI Tanjungpinang, Siswi SDIT Tunas Ilmu Juara

Lufthansa Dinobatkan sebagai Maskapai Paling Ramah Keluarga di Dunia

Literasi Digital Untuk Tangkal Bahaya Narkoba di Era Teknologi

Kaitan China Selatan, kepri, kepulauan riau, Laut natuna utara
Admin 5 November 2024 5 November 2024
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya KPU Batam Catat 957 Permohonan Pindah Memilih untuk Pilkada 2024
Artikel Selanjutnya “Kejahatan Terhadap Jurnalis di Asia Terus Meningkat”
Tinggalkan Komentar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

MoU BP Batam dan Kementerian Investasi, Kembangkan Investasi di Kawasan Perdagangan Bebas
Artikel 6 jam lalu 69 disimak
Kebakaran di KPLI Kabil, BP Batam Respon Cepat Pastikan Penanganan Optimal
Artikel 13 jam lalu 82 disimak
Legenda Panahan Indonesia Hadir Dalam Pelatihan Pelatih Panahan Perpani Batam
Sports 1 hari lalu 135 disimak
Sambut Hari Bhayangkara, Aneka Layanan Publik Dihadirkan Dalam Car Free Day Polda Kepri
Artikel 1 hari lalu 149 disimak
Tuntaskan Segala Persoalan Pelaku Usaha, BP Batam Lanjutkan Roadshow ke Palaku Usaha
Artikel 2 hari lalu 153 disimak

POPULER PEKAN INI

Pelebaran Jalan di Batuaji Masih Dilakukan
Artikel 5 hari lalu 358 disimak
DPRD dan Pemko Batam Sahkan Perda Penyelenggaran Angkutan Umum Berbasis Jalan
Artikel 6 hari lalu 332 disimak
Pulau Pekajang, Lingga
Wilayah 4 hari lalu 332 disimak
Sidak ke RSUD Embung Fatimah, Wako Batam Dalami Dugaan Kasus Penolakan Pasien
Artikel 5 hari lalu 326 disimak
Bapenda Batam Fokus Tagih Pajak Reklame
Artikel 5 hari lalu 290 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?