GUBERNUR Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mengapresiasi masyarakat Tionghoa atas kontribusinya dalam pembangunan di Kepri. Menurut Ansar, walaupun dengan keberagaman suku, adat, budaya, dan agama yang ada di Kepulauan Riau, namun masyarakatnya selalu hidup berdampingan, saling menghargai dan menjunjung nilai toleransi.
Termasuk warga Tionghoa yang selalu kompak dan membaur dengan warga lain sehingga pada tahun 2022 Provinsi Kepri memperoleh Indeks Kerukunan Umat Beragama peringkat pertama Nasional dimana Tahun 2022 berada pada angka 85.78.
“Ini adalah modal yang bagus untuk membangun Kepri ke depan untuk menjadi lebih baik,” kata Ansar saat menghadiri acara Pentas Seni Waisak, 2567 TB/2023 yang diselenggarakan Permabudhi Panitia Bersama Dharmasanti di depan Vihara Bahtra Sasana Tanjungpinang, Sabtu (6/3/2023) malam.
Tampak antusias warga Tionghoa Tanjungpinang menghadiri Pentas Seni yang mengambil tema “Menjaga Moral, Menjaga Kelurahan Bangsa”. Selain dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan, kegiatan ini juga diselingi dengan pembagian kupon hadiah untuk warga Tionghoa yang beruntung.
Kepada masyarakat Tionghoa yang hadir, Ansar juga menyampaikan beberapa program pembangunan untuk mempercantik ibu kota Tanjungpinang, di antaranya lanjutan rehabilitasi Jalan Merdeka dan Jalan Bandara, rehabilitasi Gereja Ayam di Jalan Teuku Umar, dan revitalisasi total akau potong lembu bersama Pemko Tanjungpinang, serta lanjutan penanganan di Pulau Penyengat.
Kemudian di tahun 2024, melalui MCC Amerika Serikat, Pemerintah Provinsi Kepri akan mendapatkan bantuan Rp 300 miliar untuk integrasi tambahan Pelantar 1 dan 2 hingga ke pelabuhan internasional.
Pada tahun ini Gedung LAM bersama etalase Dekranasda juga akan diselesaikan serta melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kepri juga akan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 646 milliar guna penanganan jalan di beberapa daerah.
“Dengan berbagai perbaikan yang kita lakukan, saya ingin kita semua bangga memiliki Tanjungpinang sebagai Ibu kota Provinsi. Walaupun APBD kita tidak besar, namun telah banyak yang kita lakukan, dan bersama Wali Kota Tanjungpinang kita buat ibu kota lebih cantik, rapi, dan bersih supaya menjadi salah satu tujuan wisata yang dirindukan banyak orang,” harapnya.
Selain itu, Pemprov Kepri, kata Ansar, senantiasa memberikan perhatian terhadap berbagai penguatan keagamaan termasuk agama Buddha.
Adapun wujud perhatian tersebut di antaranya Bantuan Vihara se-Kepulauan Riau pada tahun 2022 dengan jumlah anggaran mencapai Rp 2,438 milliar, di antaranya terdapat di vihara Lingga, Bintan, Tanjungpinang, dan Batam.
Untuk tahun 2023, lanjut Ansar, jumlah bantuan dana hibah mencapai Rp 870 juta, di antaranya terdapat di vihara Karimun, Lingga, Tanjungpinang, dan Anambas.
Masih kata Ansar, bantuan juga diberikan bagi tim pembinaan keagamaan yang terdiri dari pemuka agama yang ada di Provinsi Kepri, salah satunya pemuka dari agama Buddha dengan total 57 orang, dengan alokasi anggaran berjumlah Rp 68,4 juta
“Oleh karena itu, saya memohon doa dan dukungan dari masyarakat dan para tokoh Tionghoa agar mengawal dan mendukung jalannya pembangunan saat ini sehingga ke depan pembangunan bisa dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Selamat Waisak, semoga membawa kebaikan, memperkokoh persatuan dan persaudaraan,” tutupnya.
Turut hadir pada acara itu, anggota DPD RI Haripinto Tanuwidjaja, Wali Kota Tanjungpinang Rahma, anggota DPRD Kepri Bobby Jayanto, Ketua DPRD Kota Tanjungpinang Yuniarni Pustoko Weni, Ketua Umum Permabudhi Kepri Hengky Suryawan, serta para pimpinan Organisasi Sosial dan Keagamaan Tanjungpinang dan Kepri.
(*/pir)