PENGAWASAN di Pelabuhan Punggur semakin ketat. Pasalnya, Bea Cukai (BC) Batam bersama TNI dan Polri terus melakukan penertiban di pelabuhan tersebut, mulai 31 Oktober hingga 6 November mendatang.
Tindakan pengawasan ini sangat penting dilakukan, karena banyak barang-barang dari kawasan bebas Batam yang masih terutang bea masuk, pungutan dalam rangka impor maupun cukai yang akan dibawa keluar dari Batam.
Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan BC Batam, Sisprian Subiaksono mengatakan operasi ini dilakukan karena Pelabuhan Telaga Punggur menjadi salah satu jalur utama lalu lintasn barang keluar Batam. Dalam sehari, puluhan kendaraan yang memuat banyak barang keluar dari Batam lewat pelabuhan ini.
“Operasi bersama ini untuk mengawasi barang-barang yang akan dikeluarkan dari Batam. Ini juga merupakan bentuk kerja sama antara Menteri Keuangan dan TNI serta Kapolri untuk saling mendukung tugasnya masing-masing. Selain itu juga merupakan bentuk nyata tindak lanjut dari informasi yang berkembang di masyarakat,” paparnya.
Dalam opeasi tersbeut, banyak ditemukan tegahan ballpress atau baju bekas impor. “Modusnya barang pindahan. Namun setelah dicek ternyata balpress. Kita cek manifest, tidak sesuai peruntukannya, karena tidak mungkin nenek-nenek pakai baju seksi, apalagi dengan jumlah tidak sedikit,” jelasnya.
Setelah periode operasi bersama selesai, kemungkinan akan diteruskan di pelabuhan tujuan, sehingga pengawasan atas barang yang keluar dari Batam tetap berjalan.
“Selain di darat, BC Batam juga tergabung dalam Operasi Jaring Sriwijaya. Ada pula kerja sama dengan Singapore Police Coast Guard (SPCG) dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia. Dengan negeri jiran, khusus demi mengatasi masuknya barang-barang dari luar negeri ke Indonesia, yang tidak patuh peraturan kepabeanan dan cukai,” ungkapnya (leo).