ATB kembali mendapatkan kerja sama selama 25 tahun untuk mengelola air bersih di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara.
Penandatangan perjanjian kerjasama antara ATB dengan PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), yang mengelola Sei Mangkei berlangsung di Kantor PT Perkebunan Nusantara III Medan, Rabu (31/5/2023).
SEVP Operation PT Perkebunan Nusantara III, Darmansyah Siregar mengatakan kehadiran ATB diharapkan turut meningkatkan performa KEK Sei Mangkei dalam menarik tenant baru. “PT PN III sangat bangga dan mengapresiasi kesediaan ATB yang telah memiliki nama besar di industri pengelolaan air di Indonesia untuk berkontribusi di KEK Sei Mangkei. Tentunya kehadiran ATB menjadi daya tarik tersendiri bagi KEK Sei Mangkei,” ujarnya.
Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto mengatakan selama 25 tahun masa konsesi di Batam yakni periode 1995-2020, ATB melayani lebih dari 290 ribu pelanggan dengan cakupan pelayanan 99,7 persen. Tingkat kontinuitas layanan 23,7 jam per hari dan tingkat kebocoran tahunan hanya 14 persen.
“Tentu kami harus dapat buktikan dengan reputasi ATB sebagai perusahaan air minum terbaik dan semangat melayani ATB For Indonesia, ATB akan menularkan pengelolaan air yang handal dalam meningkatkan kualitas sistem penyediaan air minum di berbagai daerah,” tambahnya.
KEK Sei Mangkei merupakan KEK pertama dan terbesar di Indonesia yang menjadi percontohan dan telah diresmikan beroperasi oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015. Dirancang sebagai sentra hilirisasi industri kelapa sawit dan telah memiliki tenant berskala internasional seperti PT Unilever Oleochemical Indonesia, Pertamina Gas, Industri Nabati Lestari, Pertamina Power Indonesia, PT Alternative Protein Indonesia, All Cosmos Bio-Tech, AICE, Prima Indonesia Logistik, PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Indonesia Comnets Plus dan lain-lain.
Sebagai kawasan industri yang berada di sentra bahan baku berbasis agro dan dekat dengan Selat Malaka, KEK Sei Mangkei juga memiliki bisnis pendukung yaitu logistik dan pariwisata. Dengan total luas lahan diatas 1,933 ha, KEK Sei Mangkei terbuka akan potensi industri lainnya terutama di sektor hilir dengan nilai tambah yang tinggi. Salah satu kebanggaan infrastruktur milik Kawasan Ekonomi Khusus ini adalah fasilitas dry port Sei Mangkei yang menjadi satu-satunya dry port di Pulau Sumatera dan terbaik di seluruh KEK di Indonesia (leo).