Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Tingkatkan Kinerja BP Batam Lebih Baik, Amsakar Achmad Lantik 297 Pejabat Eselon III dan IV
    23 jam lalu
    Wagub Nyanyang Haris Buka Forum SUNs Batam 2025
    1 hari lalu
    Komisi XIII DPR RI Gelar Konsultasi Publik RUU Perlindungan Saksi dan Korban di Batam
    2 hari lalu
    Puluhan Kios di Simpang Helm Batam Centre Digusur
    2 hari lalu
    Kapal Kujang 642 Lantamal IV Batam Amankan 20 Ton Solar Tanpa Dokumen dari KM Meneer
    2 hari lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Dunia Sepakbola Berduka, Diogo Jota Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan
    2 hari lalu
    Disdik Batam Catat 1.039 Siswa Belum Tertampung di Sekolah Negeri
    3 hari lalu
    Proses SPMB SD Selesai, Pemko Batam Cari Solusi Calon Siswa Tak Tertampung
    6 hari lalu
    Pemberlakuan Jam Malam untuk Pelajar di Tanjungpinang Mulai Tahun Ajaran 2025/2026
    1 minggu lalu
    Bandar Rhio Tanjungpinang, Juli 1846
    1 minggu lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Taman Rusa Sekupang, Batam
    6 hari lalu
    Raja Ja’far Ibn Raja Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda Riau VI)
    6 hari lalu
    Pulau Citlim, Karimun
    1 minggu lalu
    Pulau Pekajang, Lingga
    2 minggu lalu
    Pulau Combol (Tjombol)
    1 bulan lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    17 jam lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    2 hari lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    4 hari lalu
    “Segudang Masalah Nelayan di Perairan Teluk Belian” | NGOBROL EVERYWHERE (Full)
    7 bulan lalu
    17
    Ngobrol Everywhere | Nelayan Bengkong dan Segudang Masalahnya
    7 bulan lalu
  • Sudah Punya Akun?
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Menyimak: Bakri, Kepala Desa Terakhir Air Raja
Sebar
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Disclaimer
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Sudah Punya Akun di GoWest.ID? Sign In
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
Serial

Bakri, Kepala Desa Terakhir Air Raja

Air Raja, Pulau Para Transmigran (2)

Admin
Editor Admin 2 tahun lalu 782 disimak
Sebar
228
SEBARAN
ShareTweetTelegram

PRIA tua itu sedang duduk di depan rumah pelantarnya yang sangat sederhana. Tatapannya penuh ke arah laut di hadapan. Ia seperti tidak mendengar langkah kaki-kaki kami yang menjejak pelantar kayu untuk menghampirinya.

Oleh : Bintoro Suryo


“Assalamualaikum, pak Bakri ya?” tegur saya.

Ia menoleh, seperti bingung, tapi kemudian tersenyum ramah. Pria jelang 60 tahun itu kemudian mempersilahkan kami duduk di kursi-kursi yang ada di teras rumahnya.

“Iya, saya pernah menjadi kepala desa di sini, sampai tahun 2004. Selepas tu, desa ni berubah jadi kelurahan. Yang mimpin lurah”, katanya.

Bakri jadi kepala desa terakhir di pulau yang dulu lebih dikenal dengan sebutan Lobam Laut tersebut. Desa Air Raja yang sekarang berubah jadi kelurahan Air Raja, dulunya bernama desa Lobam Laut hingga tahun 1999.

Pelantar masuk ke rumah Bakri, mantan kepala desa Air Raja. © bintorosuryo.com/ disediakan oleh GoWest.ID

“Kan tahun 1999 itu keluar undang-undang otonomi, kami yang sebelumnya bernama desa Lobam Laut dan masuk wilayah kecamatan Bintan Utara kabupaten Kepulauan Riau, dialihkan ke kotamadya Batam”, katanya menerawang, berusaha mengingat lagi jejak perjalanan waktu saat masih memimpin pulau kecil ini.

Peralihan tata pemerintahan itu menurutnya, sempat ditolak oleh warga di sini, termasuk dirinya. Mereka merasa lebih nyaman bernaung di bawah kecamatan Bintan Utara, kabupaten Kepulauan Riau (sekarang kabupaten Bintan, pen).

Hal itu tidak salah. Hampir seluruh aktifitas sosial, ekonomi hingga pendidikan warga di pulau ini, selalu berhubungan ke Tanjung Uban, bukan pulau Batam.

Beberapa alasan warga lainnya adalah karena kotamadya Batam, walau sudah terbentuk sejak awal tahun 1980-an, tapi relatif lebih banyak dijalankan oleh Badan Otorita Batam. Pembangunan Batam yang sangat pesat kala itu, juga dilakukan oleh Otorita Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, bukan oleh pemerintah kotamadya Batam.

Warga khawatir, perpindahan tata pemerintahan desa Lobam Laut kala itu, justeru membuat masyarakat di sini jadi semakin sulit.

“Yang paling terpikirkan itu soal pendidikan anak-anak di sini, pak. Sudah ada sekolah dasar yang dibangun sejak awal tahun 1990-an, itu menginduk ke kabupaten (Kepulauan Riau), begitu juga SMP-nya”, katanya.

Penolakan warga dan dirinya yang kuat saat itu, membuat pria ini sempat dipanggil oleh camat Bintan Utara kala itu, Tengku Muhtaruddin.

“Bakri, apa pasal kau tak nak begabung dengan kota Batam tu? Ini sudah aturan, desa awak tu masuk wilayah kotamadya Batam sekarang”, kata Bakri menirukan ucapan Tengku Muhtaruddin.

“Saya bilang ke pak Tengku, pak, desa Ngenang saja yang masuk ke wilayah kotamadya Batam sejak belasan tahun lalu (sejak kotamadya Batam didirikan tahun 1983, pen), kondisinya tak ada perubahan. Apatah lagi desa kami yang baru begabung?” kata Bakri beralasan.

Hal lain yang menimbulkan kerisauan hatinya, dengan beralih ke kotamadya Batam, cepat atau lambat, bentuk pemerintahan desa di sana akan segera berubah menjadi kelurahan. Itu berarti, Bakri harus siap menanggalkan jabatan yang didapat dari amanah permufakatan warga yang sudah diembannya sejak tahun 1993 silam.

“Kalau bicara gaji, tak lah pak. Saya jadi kepala desa, tetap saja cari ikan di laut untuk hidup. Saya ni kan asalnya memang nelayan,” ujarnya.

Bakri tahu, jawaban yang disampaikan ke atasannya, tidak akan merubah aturan yang baru dikeluarkan. Ia diminta segera berkoordinasi dengan pemerintah kotamadya Batam untuk segera bergabung dalam kecamatan Galang yang baru dibentuk sebagai kecamatan baru. Nama desa Lobam Laut pun kemudian berganti menjadi desa Air Raja.

Aktifitas melaut nelayan di sekitar perairan pulau Air Raja . © bintorosuryo.com/ disediakan oleh GoWest.ID

Ada masa transisi lima tahun bagi desa Air Raja sebelum akhirnya berubah sepenuhnya menjadi kelurahan. Bakri yang sudah menjabat sebagai kepala desa di sana sejak tahun 1993, diminta untuk mempersiapkan peralihan tata pemerintahan di desanya.

Masa peralihan lima tahun, jadi masa sulit baginya dan juga warga di pulau Air Raja. Koordinasi jadi lebih jauh. Termasuk soal pendidikan. Apalagi, sebagian besar warga di pulau itu sebenarnya merupakan transmigran asal pulau Jawa dan hasil bedol desa salah satu wilayah di Lobam, Bintan. Jumlahnya mencapai 280 KK.

“Sulit sekali kondisinya saat peralihan itu, ada dijanjikan gaji, tapi baru bisa diambil satu setengah tahun kemudian”, lanjutnya.

“Tahun 2004, desa Air Raja resmi berubah menjadi kelurahan Air Raja dan masuk ke wilayah kerja pemerintah kotamadya Batam. Saya kemudian diberhentikan secara hormat sebagai Kepala desa di wilayah ini”, katanya.

Kantor kelurahan Air Raja. © bintorosuryo.com/ disediakan oleh GoWest.ID

Sejak itu, ia menjalani hari-harinya sebagai nelayan, tanpa embel-embel Kepala Desa lagi.


BAKRI bukan warga asli pulau Air Raja. Ia datang ke pulau ini tahun 1991, bersama ratusan KK desa Lobam di pulau Bintan yang diikutkan dalam program nasional transmigrasi. Mereka dikategorikan sebagai transmigran lokal dan bergabung bersama kurang lebih 150 Kepala Keluarga (KK) transmigran asal pulau Jawa dan ditempatkan di pulau ini.

Saat itu, total ada 280 KK yang menempati pulau ini. Infrastruktur seperti rumah, jalan, sumber air bersih hingga lahan dan peralatan berusaha sudah disiapkan pemerintah.

“Jadi, desa di sini merupakan pemindahan dari desa lama kami di Lobam. Dinamakan desa Lobam Laut”, jelas Bakri.

Usia Bakri saat itu baru 23 tahun. Dua tahun kemudian, ia didaulat warga untuk menjadi kepala desa di wilayah ini. Belum ada fasilitas sekolah, namun infrastruktur sosial sudah disiapkan pemerintah sebagai bagian program transmigrasi yang dijalankan.

“Saya ni lahir tahun 1967, tapi baru mulai sekolah dasar tahun 1981. Dari desa saya di Lobam (Bintan, pen), ke Tanjung Uban, jaraknya 18 kilometer. Pulang pergi 36 kilometer. SMP pun saya bersekolah di Tanjung Uban.

Mengingat sulitnya mendapatkan akses pendidikan kala kecil, saat jadi kepala desa, Bakri berusaha mengupayakan agar bisa berdiri sekolah di pulau tempat tinggalnya yang baru ini.

SD Negeri di pulau Air Raja. © bintorosuryo.com/ disediakan oleh GoWest.ID

“Alhamdulillah, SD berdiri awal tahun 90-an di pulau ini. Kemudian saya minta ke pak camat, agar kalau bisa, ada juga SMP kelas jauh dari Tanjung Uban di sini. Beberapa tahun kemudian berdiri. Guru-gurunya didatangkan dari Tanjung Uban bergantian, kami warga yang menjemput dan mengantarnya tiap hari”, kenang pria ini.

Sekarang, walau tidak lagi menjabat sebagai aparatur di desa yang berubah menjadi kelurahan itu, Bakri ikut bersyukur. Fasilitas pendidikan mulai tingkatan dasar hingga lanjutan atas, sudah ada di pulau Air Raja.

Hari-hari pria itu sekarang lebih banyak dihabiskan di laut.

(*)

Bersambung, Selanjutnya : Para Transmigran Yang Menghentikan Usaha Rumput Laut - Air Raja, Pulau Para Transmigran (3-Selesai)
Penulis/ Videografer: Bintoro Suryo – Ordinary Man. Orang teknik, Mengelola Blog, suka sejarah & Videography.
Artikel ini pertama kali terbit di : bintorosuryo.com

Pilihan Artikel untuk Anda

#Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait

Tingkatkan Kinerja BP Batam Lebih Baik, Amsakar Achmad Lantik 297 Pejabat Eselon III dan IV

Wagub Nyanyang Haris Buka Forum SUNs Batam 2025

Komisi XIII DPR RI Gelar Konsultasi Publik RUU Perlindungan Saksi dan Korban di Batam

Puluhan Kios di Simpang Helm Batam Centre Digusur

Kaitan Air raja, batam, kepri, kepulauan riau, pulau, Transmigrasi
Admin 23 Maret 2025 24 Oktober 2023
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali1
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Permudah Layanan Paspor, Imigrasi Tanjungpinang Terapkan “Si Comel” 
Artikel Selanjutnya ‘Mahkamah Keluarga’ Sempat Muncul pada Penanda Lokasi Google Map
1 Komentar
  • Ping-balik: Angin Kencang dan Gelombang Tinggi yang Membuat Gusar - GoWest.ID

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

APA YANG BARU?

#Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
Ngobrol EveryWhere 17 jam lalu 118 disimak
Tingkatkan Kinerja BP Batam Lebih Baik, Amsakar Achmad Lantik 297 Pejabat Eselon III dan IV
Artikel 23 jam lalu 141 disimak
Wagub Nyanyang Haris Buka Forum SUNs Batam 2025
Artikel 1 hari lalu 182 disimak
Komisi XIII DPR RI Gelar Konsultasi Publik RUU Perlindungan Saksi dan Korban di Batam
Artikel 2 hari lalu 169 disimak
Puluhan Kios di Simpang Helm Batam Centre Digusur
Berita Video 2 hari lalu 228 disimak

POPULER PEKAN INI

Truk Pengangkut Pasir Tabrak Dua Mobil di Batam
Artikel 4 hari lalu 381 disimak
Penumpang Super Air Jet Meninggal Dalam Penerbangan Semarang-Batam
Artikel 4 hari lalu 359 disimak
Touring Bintan X-MOC Batam Kepri 2025, Merekatkan Kembali Tali Persaudaraan
Artikel 3 hari lalu 352 disimak
Kenaikan Tarif Listrik di Batam: Data Pelanggan Terdampak
Artikel 6 hari lalu 341 disimak
Penataan Infrastruktur Jalan di Batam; Akan Ada Jalur Khusus Roda Dua, Truk dan Bus
Artikel 4 hari lalu 326 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?