BAMBANG Susantono dan Dhony Rahajoe resmi menjadi Kepala Otorita dan Wakil Kepala Otorita (IKN) Nusantara. Bambang dan Dhony dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Acara pelantikan disiarkan secara virtual lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/3/2022). Pelantikan digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Bambang punya pengalaman di pemerintahan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bambang adalah pria kelahiran Yogyakarta, 4 November 1963. Dia mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dia juga menempuh pendidikan S2 di dua jurusan di University of California. Bambang merupakan lulusan tata kota dan teknik transportasi kampus tersebut. Pada tahun 2000, Bambang lulus program doktoral perencanaan infrastruktur dari kampus yang sama.
Ia mulai masuk pemerintahan sejak 2007. Bambang dipercaya menjabat Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah hingga 2010. Bambang aktif mengajar dan berorganisasi di bidang kajian transportasi. Ia menjabat Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia pada 2004 hingga 2010.
Pada periode kedua pemerintahan Presiden SBY, Bambang menjadi anggota kabinet. SBY melantik Bambang sebagai Wakil Menteri (Wamen) Perhubungan pada 2009. Ia pun sempat menduduki jabatan PT Garuda Indonesia Tbk pada 2012.
Setelah selesai membantu pemerintahan, Bambang bergabung dengan Asian Development Bank pada 2015. Dia menjabat Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development of the Asian Development Bank (ADB).
“Dr. Susantono memberikan kepemimpinan strategis atas komitmen ADB kepada agenda keberlanjutan global dan perubahan iklim melalui pengarusutamaan lingkungan, perubahan iklim dan risiko bencana, pemerintahan, integrasi dan kerja sama regional, kesetaraan gender dan sosial, pembangunan pedesaan dan keamanan pangan, di seluruh lini bisnis ADB,” dikutip dari situs resmi ADB.
Pertimbangan Bambang-Dhony Pimpin IKN
Kantor Staf Presiden (KSP) membeberkan alasan Bambang Susantonodan dan Dhony Rahajoe dipilih menjadi pemimpin IKN Nusantara. Faktor pengalaman dan profesionalisme keduanya menjadi pertimbangan utama.
“Kalau lihat pengalamannya, mereka kombinasi yang cukup baik dari segi profesionalisme. Pak Bambang punya keahlian di bidang transportasi, infrastruktur, dan perhubungan. Lalu punya pengalaman di bidang manajemen dan lembaga internasional. Belum lagi pengalaman di pemerintahan,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Wandy Tuturoong, kepada wartawan, Kamis (10/3).
Wandy juga membeberkan pengalaman Dhony Rahajoe dalam mengelola BSD. Kinerja Dhony disebut terbilang sukses. “Untuk Pak Dhony, dia punya pengalaman dalam pengelolaan BSD. Kota satelit, yang boleh dibilang cukup sukses,” ujar Wandy.
Perihal sosok pemimpin IKN Nusantara ini, Jokowi sebelumnya menyampaikan sinyal bahwa kepala otorita IKN setidaknya pernah mempunyai pengalaman memimpin daerah dan berlatar arsitek. Terkait hal ini, Wandy mengartikannya sebagai pengalaman kepemimpinan yang menurutnya ada di diri Bambang Susantono.
“Kalau saya melihat itu, bisa diartikan pengalaman kepemimpinan. Jangan lupa ini ada aspek pembangunan fisiknya juga. Kalau Pak Bambang kan punya pengalaman di kementerian atau pemerintahan. Menurut saya cukup sulit mencari sosok komplet seperti beliau,” ujar dia.
(*)
sumber: CNNIndonesia.com | detik.com


