KABUPATEN Bintan mengalami banjir rob akibat air laut pasang tinggi, yang menggenangi ratusan rumah dan ruas jalan di berbagai kecamatan. Peristiwa ini sesuai dengan ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, yang memprediksi banjir rob akan terjadi antara 4 hingga 13 Desember 2025.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), ketinggian air yang menggenangi wilayah bervariasi antara 15 hingga 50 sentimeter, tergantung pada kondisi geografis lokasi yang terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Bintan, Ramlah, menjelaskan meskipun banjir rob menghantam sejumlah kecamatan, dampaknya tidak terlalu parah. Air laut hanya menggenangi rumah-rumah di pesisir dan area pertokoan pada siang hari, Senin (8/12/2025).
Awalnya, BPBD mengantisipasi banjir di Kecamatan Bintan Utara, Bintan Timur, dan Teluk Sebong. Namun, pada kejadian tersebut, genangan air meluas hingga ke kecamatan lainnya seperti Teluk Bintan, Sri Kuala Lobam, Gunung Kijang, Bintan Pesisir, Mantang, dan Tambelan.
“Genangan air juga menjangkau beberapa kecamatan lain,” sebut Ramlah.
Untuk mengantisipasi potensi yang lebih parah, Ramlah mengimbau masyarakat di daerah berisiko untuk tetap waspada. Ia mengingatkan agar warga menjaga dokumen-dokumen penting dan barang berharga di rumah.
“Mitigasi yang perlu dilakukan adalah menyelamatkan dokumen penting seperti Kartu Keluarga, ijazah, serta surat tanah. Selain itu, gotong royong untuk membersihkan saluran drainase dan menyiapkan obat-obatan perlu dilakukan,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan rasa syukur karena genangan air tidak bertahan lama. “Ketika air laut surut, genangan juga ikut surut, dan untungnya tidak ada korban dalam peristiwa ini,” tuturnya.
(nes)


