WAKIL Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyebut untuk mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat Batam membutuhkan anggaran Rp 10 triliun. Hal itu tentu terbentur dengan kemampuan anggaran Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang hanya berada di kisaran Rp 3 triliun.
“Kalau dihitung untuk menampung seluruh aspirasi setidaknya butuh Rp 10 triliun, sementara Batam kemampuan anggarannya di kisaran Rp 3 triliun lebih,” katanya saat memimpin Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kelurahan Duriangkang, Selasa (17/1).
Namun ini soal waktu, karena pihaknya kini sedang masif menstimulus peningkatan ekonomi melalui pembangunan. Ia berharap semakin banyak usulan warga yang direalisasikan dalam program pembangunan.
“Mungkin ada yang masih belum tahu, kenapa kami begitu giat membangun infrastruktur ini. Dampak positif tak perlu diragukan lagi, infrastruktur dibenahi ekonomi meningkat,” ujarnya.
Dengan meningkatnya ekonomi, maka pendapatan daerah, pembangunan berkelanjutan hingga kesempatan kerja akan terbuka lebar. Tentu saja ini akan berhasil jika ada kolektivitas untuk memajukan Batam.
Kali ini, Kelurahan Duriangkang mengusulkan 14 kegiatan non PSPK dan 40 PSPK yang diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2024.
“Untuk PSPK tahun 2023 ini, alhamdulilah tadi seperti yang disampaikan pak camat dan lurah 100 persen terealisasi sesuai dengan usulan,” ungkapnya.
Amsakar bersyukur pembangunan Batam terus dilakukan, bahkan saat pandemi Covid-19 merebak beberapa waktu lalu. Hal serupa seyogyanya dapat dikhaturkan masyarakat. Ia yakin rasa syukur dan keinginan untuk maju akan berdampak positif yang signifikan bagi pembangunan (leo).