Hubungi kami di

Ini Batam

Bea Cukai dan Singapore Police Coast Guard Tingkatkan Kerja Sama Awasi Selat Malaka

Terbit

|

Kapal dari DJBC dan SCPG tengah patroli bersama di Perairan Selat Malaka, Rabu (28/9). F. dok BC Batam

PERTEMUAN di tengah laut Selat Malaka antara Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) dengan Singapore Police Coast Guard (SCPG) yang bertemakan Rendezvous at Sea menjadi momen penting koordinasi antara keduanya dalam menjaga perbatasan masing-masing negara, Rabu (28/9).

“Pertemuan tersebut dalam rangka membahas kerja sama patroli perbatasan terkoordinasi. Tujuannya mencegah dan membatasi kegiatan ilegal seperti penyelundupan, transnational organised crimes (TOC) terkait masalah kepabeanan, dan perdagangan barang ilegal di perbatasan kedua negara,” kata Kabid Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai (BC) Batam, Sisprian Subiaksono.

Rendezvous at Sea merupakan kelanjutan dari lingkup kerja sama yang diatur dalam Memorandum of Understanding (MoU) dan Standart Operating Procedures (SOP) yang dilakukan Februari 2020 lalu.

Dalam pertemuan ini, delegasi DJBC dipimpin Sisprian; Kabid Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Khusus Kepri, I Wayan Sapta Darma; Kepala Pangkalan Sarana dan Operasi BC Batam, Waloyo; Kepala Pangkalan Sarana Operasi BC Tipe A Tanjung Balai Karimun, Kholis Kamaludin dan pejabat lainnya.

BACA JUGA :  Kunjungan Wisman Ke Kepri di Mei 2022 Naik 101,93 Persen

Sementara dari SCPG, delegasi dipimpin oleh Supt. Lee Ting Wei, Supt. Desmond Lee, Supt. Lim dan pejabat lainnya di SCPG.

“Rendezvous at Sea di tahun 2022 menjadi salah satu rangkaian panjang pencapaian kerja sama antara DJBC dan SPCG, mulai MoU di 2020, Rendezvous at Sea pertama di 2021, penandatangan SOP kerja sama patroli perbatasan terkoordinasi di 2022, hingga sekarang kegiatan kedua,” ujarnya.

Kegiatan kali ini membahas tentang rencana dan mekanisme pelaksanaan patroli terkoordinasi, salah satunya meliputi area operasi dari kegiatan patroli perbatasan terkoordinasi, yang mencakup perairan teritorial Singapura dan Indonesia. Selain membahas area operasi, kegaitan tersebut juga membahas teknis operasi, meliputi simulasi operasi dan patroli terkoordinasi tahap I dan II.

BACA JUGA :  Update Korban Longsor Serasan Natuna, 43 Korban Masih Belum Ditemukan

“Kita membahas dari sasaran atau tujuan utama kegiatan patroli tersebut, ruang lingkup operasi, konsep operasi dan juga sistem komunikasi, yang dilakukan secara periodik antar pusat komando dan kontrol, maupun antar kapal,” ungkap Kabid Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Khusus Kepri, I Wayan Sapta Darma.

Sehingga, topik utama dalam kegiatan tersebut yakni bagaimana cara meningkatkan akses komunikasi khususnya di bidang patroli laut bagi komandan patroli dengan petugas SPCG di Selat Malaka dan konsep operasi yang didahului simulasi.

Dengan adanya pertukaran informasi, maka pengawasan bisa ditingkatkan sehingga penyelundupan ikut berkurang. “Keduanya juga membahas pertukaran informasi terkait daftar barang ilegal dari kedua negara, mengirimkan daftar pantauan dari DJBC dan SPCG, aturan hot pursuit di peraian masing-masing, serta koordinasi kapal patroli di Perairan Horsburgh (Pedra Branca),” ucapnya lagi (leo).

Advertisement
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Sebaran

Facebook

[GTranslate]