PENGAMAT musik Bens Leo meninggal dunia setelah positif terinfeksi covid-19. Istri Bens Leo, Pauline Endang dan anaknya, Addo Gustaf Putra kini masih berjuang sembuh dari corona. Hal tersebut disampaikan oleh sahabat Bens Leo, Ria saat dihubungi awak media.
“Istrinya juga kena, terus anaknya juga,” kata Ria, Senin (29/11/2021) kemarin.
Menurut Ria, istri dan anak Bens Leo masih harus menjalani perawatan di rumah sakit lantaran positif covid-19.
“Masih harus dirawat, apalagi anaknya positif,” jelasnya.
Hingga saat ini, Ria belum mengetahui perkembangan lebih lanjut soal kondisi istri dan anak Bens Leo. Dia menyebut keluarga masih berduka atas meninggalnya Bens Leo, Senin (29/11) pagi.
“Cuma sekarang pasti lagi keadaan kayak begini, takutnya (kondisi) berat,” imbuh Ria.
Ria memastikan Bens Leo meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, karena Covid-19. Sebelum meninggal dunia, saturasi Bens Leo menyentuh angka 74 dan akhirnya menggunakan alat bantu pernapasan. “Iya, (meninggal dunia karena) Covid-19. Terus saturasinya turun terus sampai 74. Akhirnya pakai ventilator waktu itu,” ujar Ria yang merupakan saudara kandung Armand Maulana saat dihubungi, Senin (29/11/2021).
Kiprah Bens Leo
Bens Leo adalah seorang jurnalis musik dan entertainment Tanah Air. Ia juga merupakan tim awal sosialisasi Anugerah Musik Indonesia (AMI). Selain sebagai jurnalis dan pengamat musik, Bens Leo juga dikenal sebagai produser dan pencari bakat.Salah satu grup musik yang berhasil ia produseri adalah album perdana Kahitna bertajuk Cerita Cinta.
Pria yang juga pernah menjadi pemimpin redaksi majalah Anita Cemerlang ini mengawali karirnya dengan aksi nekat mewawancarai angota Koes Ploes, Tonny Koeswoyo.
Kala itu Bens Leo gagal masuk seleksi pendidikan AKABRI dan terlambat mendaftar pendidikan Penerbang. Ia juga sungkan meminta uang kepada ibunya yang merupakan orang tua tunggal untuk biaya kuliah.
Alhasil, Bens Leo pun pergi menemui Tonny Koeswoyo yang melakukan wawancara dengan peralatan seadanya. Untungnya, Tonny menerima dengan rendah hati. Hasil wawancara itu kemudian dikirim Bens Leo ke Berita Yudha Sport & Film.
Seminggu setelahnya, artikel Bens Leo berjudul ‘Sejarah Koes Bersaudara‘ dijadikan headline di surat kabar tersebut. Bens Leo pun direkrut menulis bagian Seni Budaya di koran tersebut.
Tonny Koeswoyo pun membantu Bens Leo untuk memberikan referensi narasumber. Ia menyarankan agar Bens mewawancarai Panbers.
Dari hasil wawancara itu, Bens Leo mengirimkan artikelnya ke Aktuil. Tak disangka, karirnya meroket sejak berada di Aktuil. Dari sini pula Bens mendapatkan namanya: Bens Leo.
Di tahun 1974, Bens Leo ditunjuk sebagai anggota Dewan Juri Festival Lagu Pop Indonesia. Di tahun 1976, Bens Leo menjadi satu-satunya wartawan musik Indonesia yang meliput World Popular Song Festival Tokyo, Jepang, mendampingi Guruh Soekarno Putra, Grace Simon, dan Idris Sardi.
Bens Leo menikah dengan Pailine Endang. Pasangan ini dikaruniai seorang anak bernama Addo Gustaf Putra.
(*)
Sumber : Kompas | JPNN | Suara