ENAM tahun lalu, 21 september 2014, Frank Lampard mengalami salah satu hal sulit dalam kariernya sebagai pesepak bola.
Sebelumnya, nukan hal yang aneh saat dirinya memakai jersei kebesaran biru London Barat ala Chelsea. Sebab, Lampard telah menghabiskan 13 musim berseragam Chelsea, klub yang paling lama ia perkuat sebagai pemain.
Bersama Chelsea, ia juga berhasil meraih berbagai trofi, mulai dari Premier League, Piala FA, hingga Liga Champions.
Lampard juga berhasil menjadi top skor sepanjang masa The Blues – julukan Chelsea. Itu berlaku hingga sejauh ini.
Namun, hari itu, peristiwa aneh terjadi.
Ia harus memakai kostum biru langit milik Manchester City. Lampard harus melawan Chelsea di pentas Premier League, hal yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Kala itu, Lampard memperkuat rival Chelsea di Inggris, yakni Manchester City. Man City menjamu Chelsea di Stadion Etihad, 21 September 2014, dalam lanjutan Premier League.
Pada laga tersebut, Lampard baru masuk pada menit ke-78, menggantikan Aleksandar Kolarov dalam posisi City tertinggal 0-1 dari Chelsea. Namun, tujuh menit kemudian, Lampard membuat para penggemar Chelsea yang sebelumnya sakit hati, menjadi lebih sakit hati.
Menerima umpan silang James Milner, sepakan volinya membobol gawang Chelsea yang kala itu dikawal Thibaut Courtois.
“Frank Lampard mencetak ‘gol bunuh diri’ melawan Chelsea,” tulis TalkSport dalam Youtube.
Lampard pun memilih tak berselebrasi. Wajahnya juga tak menunjukkan kegembiraan, malah sebaliknya.
Dalam video yang diunggah Cosimo Vanni di Youtube dengan judul : Frank Lampard – Unforgettable Day Of My Life [Manchester City V Chelsea], terlihat ekspresi datar Lampard usai menjebol gawang mantan timnya itu.
Skor yang semula 1-0 untuk keunggulan Chelsea, akhirnya berubah menjadi 1-1 berkat gol Lampard. Skor tersebut bertahan hingga laga usai.
“Ini berat, sangat berat,” ucap Lampard seusai laga tersebut.
“Dengarkan, saya harus melakukan pekerjaan saya. Semua orang tahu, mereka merasa saya akan mencetak gol. Saya hanya bermain selama 20 menit. Itu salah satu hal yang terjadi dalam sepak bola,” lanjutnya.
Memperkuat Man City tidak masuk dalam rencana Lampard sebelumnya. Ia sebenarnya memutuskan hijrah ke New York City setelah kontraknya di Chelsea berakhir pada Juni 2014.
Namun, karena New York City belum berkompetisi, Lampard kemudian dipinjamkan ke Man City. Man City menjadi opsi bagi Lampard karena sebagian saham New York City dimiliki oleh pemilik Man City.
(*)
Sumber : Youtube / Talk Sport / Kompas