APLIKASI ChatGPT begitu viral belakangan ini. Mesin pencari atau search engine ini pun sukses membuat perusahaan raksasa teknologi seperti Google sampai putar otak untuk merespons pesaing barunya.
Bill Gates, salah satu pendiri dan mantan CEO Microsoft itu memberikan komentarnya terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik OpenAI tersebut.
Dia mengatakan penerapan teknologi AI seperti seperti ChatGPT dapat mengubah dunia. Pernyataan ini terungkap dalam sebuah wawancara dengan media Jerman Handelsblatt.
“Sampai sekarang kecerdasan buatan bisa membaca dan menulis, tapi tidak bisa memahami isinya. Program baru seperti ChatGPT akan membuat banyak pekerjaan kantor lebih efisien dengan membantu menulis faktur atau surat,” ungkap Gates dalam pernyataannya yang dipublikasikan dalam bahasa Jerman.(ChatGPT) ini akan mengubah dunia kita.– Bill Gates –
Apa itu ChatGPT?
ChatGPT sendiri adalah AI buatan OpenAI. Kecerdasan buatan ini tergolong AI teks generatif, yang artinya menghasilkan kalimat dari kalimat perintah.
Keunggulan yang membuat ChatGPT berbeda adalah dia dapat menjalankan percakapan (konversasional). Pengguna dapat meminta ChatGPT menuliskan artikel 500 kata, rencana marketing, hingga membuat kode bahasa pemrograman.
ChatGPT menjadi produk dengan pengguna terbanyak tercepat di dunia, yakni 1 juta pengguna dalam 5 hari dan 100 juta pengguna dalam 2 bulan. Angka ini mengalahkan Spotify, Instagram, dan Netflix.
Kolaborasi dengan Microsoft
Microsoft mengumumkan mengintegrasikan ChatGPT (dan AI OpenAI lain) dengan lini produk Microsoft. Produk Microsoft yang dapat jatah dukungan AI ini antara lain Teams, web browser Edge, hingga mesin pencari Bing.
Bing yang ditenagai ChatGPT ini akan menjawab pertanyaan yang kompleks, dengan menayangkan hasil berupa kalimat teks atau paragraf layaknya ChatGPT. Hasil ini diklaim lebih akurat, natural, dan lengkap dibandingkan snipset hasil potongan artikel situs.
Google menjawab hegemoni ChatGPT dengan meluncurkan AI percakapan versi mereka, bernama Bard. Ketika AI ini belum bisa diuji coba publik, Google membuat kesalahan dengan menampilkan hasil Bard yang salah ketika demonstrasi.
Pada video promosi tersebut, Bard ditanya soal “foto planet luar tata surya pertama.”
Namun Bard memberi kredit kepada jepretan teleskop luar angkasa James Webb pada 2022, sementara foto pertama sebabnya adalah foto planet 2M1207b yang dijepret oleh observatorium VLT pada 2004.
Pun di hari persentase Google tersebut, saham Alphabet (induk perusahaan Google) anjlok di bursa saham, dengan lebih 100 miliar dolar AS uang investor cabut mengurangi valuasi raksasa teknologi tersebut.
(*/ham)