BIR biasanya identik dengan alkohol. Tapi bagaimana jika ada bir tanpa alkohol? Masyarakat kita di Betawi mengenalnya dengan nama bir pletok. Bir itu sudah ada turun temurun dan dijamin halal.
Masyarakat Betawi bukan hanya kreatif dalam bidang seni saja tetapi juga dalam bidang kuliner. Sebut saja bir pletok yang merupakan salah satu minuman khas yang dapat menghangatkan tubuh tersebut.
Tenang saja, bir yang satu ini tidak mengandung alkohol sama sekali. Bir berwarna merah ini terbuat dari jahe, kayu manis, serai, gula merah, daun jeruk, cengkeh, kayu secang dan daun pandan. Pada proses pembuatannya, semua bahan tersebut direbus dengan air hingga mendidih.
Setelah mendidih dan harum maka rebusan air rempah tersebut disaring lalu ditambahkan gula, garam dan buah pala. Bir pletok nikmat disajikan dalam keadaan hangat maupun dingin.
Melansir laman negerikuindonesia.com, Jumat 9 September 2016, nama bir pletok diambil dari khasiatnya yang dapat menghangatkan badan sama seperti bir pada umumnya. Selain itu masyarakat zaman dahulu masih menggunakan bambu yang digunakan untuk mengaduk gula agar tercampur dengan minuman. Proses pengadukan tersebut menimbulkan bunyi pletok sehingga kini minuman tersebut dinamai Bir Pletok.
Bir pletok ini biasanya diminum pada malam hari, karena khasiatnya sebagai penghangat badan. Selain sebagai penghangat badan, minuman ini di percaya dapat melancarkan peredaran darah dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit ringan seperti batuk, flu dan masuk angin.
Meski saat ini bir pletok sudah sulit ditemukan bagi yang ingin mencicipinya dapat berkunjung ke perkampungan budaya Betawi yang ada di Ibu Kota. Anda dapat berkunjung ke Setu Babakan, Kemayoran atau perkampungan Betawi lainnya. ***