PAMERAN Real Estate Indoensia (REI) Expo di Grand Mall Batam, 10-19 Februari mampu membukukan transaksi penjualan properti yang cukup bagus. Selama 10 hari, transaksi total mencapai Rp 86 miliar.
Pameran yang merupakan hajatan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) REI Batam ini diikuti kurang lebih 16 developer dan 5 usaha pendukung dan juga perbankan.
Sebelumnya, REI Expo periode Oktober 2022 hanya mampu mencatatkan transaksi sebesar Rp 78 miliar. Capaian positif ini disambut baik oleh Ketua DPD REI Batam, Achyar Arfan.
“Selamat kepada Rexvin yang mencatatkan penjualan terbaik sebesar Rp 11 miliar. Dibanding tahun lalu, total transaksi tahun ini mengalami kenaikan Rp 10 miliar, dan ini membuktikan bahwa bisnis properti semakin membaik di awal tahun ini,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Achyar menyebut berdasarkan data dari Bank Indonesia, dalam setahun sebanyak 10-12 ribu rumah terjual, dan transaksinya mencapai Rp 400 miliar.
“Jadi dalam setahun bisa mencapai Rp 4 triliun,” imbuhnya.
Achyar semakin optimis pasalnya aturan yang menyangkut mengenai kepemilikan properti oleh orang asing terus dimatangkan di tingkat pusat.
Sebagai contoh, jika sebelumnya persyaratan yakni harus menggunakan KITAS, maka dalam aturan terbaru cukup pakai paspor WNA. Ia juga menargetkan Batam dapat menjual properti kepada WNA bisa terealisasi.
“Ini yang juga masih dalam tahap finalisasi, seperti di bank, dan keperluan peralihan haknya. Mudah-mudahan cepat selesai, sehingga regulasi kepemilikan untuk WNA ini bisa segera diluncurkan, dan menjadi panduan bagi semua pihak yang terkait dengan jual dan beli properti,” ungkapnya (leo).