BADAN Pengusahaan (BP) Batam memiliki potensi besar untuk meningkatkan kerjasama dan pengembangan fasilitas di Kota Batam setelah menerima undangan untuk mengunjungi berbagai fasilitas di Singapura pada Kamis (22/5/2025). Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang baru dalam pengelolaan sumber daya dan teknologi yang dapat diterapkan di Batam.
Ariastuty Sirait, Anggota/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, mewakili pimpinan dalam acara tersebut, didampingi oleh Konsulat Jenderal Singapura untuk Batam, Gavin Ang.
Kunjungan dimulai di TuasOne Waste to Energy (WTE), salah satu dari enam pabrik terbesar di Singapura yang mengolah sampah menjadi energi. Pabrik ini mempunyai kapasitas membakar 3.600 ton sampah dan menghasilkan 120 megawatt listrik setiap harinya. Fasilitas ini beroperasi sejak Desember 2021 dan dibangun melalui skema kemitraan publik-swasta untuk Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura.
Selanjutnya, rombongan mengunjungi Marina Barrage, bendungan ke-15 di Singapura, yang terletak di pusat kota dengan area tangkapan air seluas 10.000 hektar. Waduk ini merupakan hasil visi Perdana Menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, dan berfungsi untuk meningkatkan area tangkapan air di negara tersebut.
Kunjungan diakhiri dengan melihat Bandar Udara Internasional Changi, yang menduduki peringkat keempat sebagai bandar udara tersibuk di dunia menurut OAG. Pada tahun 2024, bandar udara ini melayani 67,7 juta penumpang, meningkat 14,8 persen dari tahun sebelumnya dengan 366.000 pergerakan pesawat.
Gavin Ang menyatakan bahwa undangan ini mencerminkan hubungan erat antara Singapura dan Batam, serta dukungan penuh Singapura terhadap pimpinan baru BP Batam dalam pengembangan fasilitas di Batam.
Ariastuty Sirait mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan kesempatan berharga untuk mengembangkan fasilitas yang diperlukan di Batam, dan ia optimis dalam mewujudkan rencana tersebut demi kemajuan kota.
(sus)