BERDASARKAN hasil survei Badan Pusat Statisik Provinsi (BPS) Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan harga barang kebutuhan masyarakat di wilayah Kepri relatif stabil pasca-penyesuaian harga bahan bakar minya (BBM) bersubsidi.
“Hasil survei petugas kami, secara umum harga komoditas kebutuhan masyarakat relatif stabil, meski kemungkinan terjadi inflasi setelah penyesuaian harga BBM bersubsidi,” kata Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, di Kota Tanjungpinang, Rabu (28/9/2022).
Darwis mengaku ia juga beberapa kali memantau langsung penjualan komoditas kebutuhan masyarakat di sejumlah pasar, seperti sayur-mayur, bumbu, daging, dan ikan. Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan hasil survei sementara, harga komoditas kebutuhan masyarakat secara umum stabil.
“Ada beberapa jenis komoditas yang harganya masih fluktuatif ya, seperti cabai dan bawang. Beberapa waktu lalu kan harganya naik, sekarang sudah mulai turun lagi,” sebutnya.
Sementara itu, ia belum dapat memastikan besaran inflasi yang terjadi di Kepri, karena data hasil survei petugas di lapangan di Kota Batam dan Tanjungpinang, masih diolah.
“Kemungkinan inflasi tidak tinggi, karena harga komoditas kebutuhan masyarakat tidak bergejolak pasca-penyesuaian harga BBM bersubsidi,” ujarnya.
Darwin mengapresiasi kesiagaan pemerintah daerah dalam menekan inflasi. Pemerintah daerah memastikan persediaan komoditas kebutuhan masyarakat tercukupi sehingga tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga.
“Sebagian besar komoditas kebutuhan masyarakat di Kepri berasal dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Lampung,” tuturnya.
Kepala Bidang Stabilisasi Harga dan Pengembangan Ekspor Impor Disperindag Tanjungpinang, Endy Febri, mengatakan berdasarkan hasil pengawasan petugas Disperindag Tanjungpinang di Pasar Puan Ramah dan Pasar Bintan Center, harga komoditas kebutuhan masyarakat relatif stabil.
Ia mencontohkan harga beras Bulog medium Rp 10.000/kg, beras merek merah Rp 13.000-Rp 13.500/kg, beras merek gajah merah dan merek padang raya Rp 13.500-Rp 14.000/kg, kacang kedelai RpRp 14.500-Rp 15.500/kg, gula pasir Rp 13.500-Rp 14.000/kg, minyak goreng kemasan Rp 13.500-23.000/kg, minyak goreng curah Rp 14.000/kg, dan tepung terigu Rp 10.000-11.000/kg.
Endy juga merincikan harga daging sapi beku Rp 100.000-100.000/kg, daging ayam Rp 38.000/kg, daging ayam beku Rp36.000/kg, telur ayam Rp 1.800/butir, harga bawang merah jawa Rp 30.000/kg, bawang merah india Rp 18.000, bawang putih Rp26.000/kg, cabai merah Rp 68.0000-Rp 70.000/kg, cabai hijau Rp 45.000/kg, cabai rawit Thailand Rp 90.000/kg, dan cabai rawit Rp 45.000-Rp 46.000/kg.
Kemudian, harga ikan tongkol Rp 28.000-Rp 30.000/kg, ikan selar Rp 50.000-Rp 60.000/kg, ikan selikur Rp 25.000-Rp 28.000/kg, udang besar Rp 100.000/kg, cumi Rp 60.000-Rp 65.000/kg, dan ikan tenggiri Rp 75.000/kg.
“Kami rutin memantau perdagangan barang kebutuhan masyarakat untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga yang tinggi,” katanya.
(*)
Sumber: Antara