BEBERAPA tahun belakangan, industri kecantikan Tanah Air lagi naik daun dan diminati banyak orang. Bahkan, dalam satu tahun terakhir, tak sedikit beauty enthusiast yang giat mengikuti kemunculan tren kecantikan.
Melansir BBC, pada tahun 2018 lalu, nilai pasarnya adalah £13,5 miliar atau Rp243 triliun. Tumbuh hampir 17% dalam lima tahun terakhir, lonjakan penjualan terutama didorong orang yang berpengaruh atau influencers di media sosial.
Pasar yang disasar, paling banyak adalah kelompok wanita. Mengapa?
Karena semua wanita tentu ingin tampil cantik dan menawan. Tubuh langsing, body mulus, wajah glowing dan good looking.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat kelas menengah ke atas di Indonesia, bisnis klinik-klinik kecantikan di tanah air juga kian bertumbuh dari tahun ke tahun.
Klinik kecantikan kini merambah kemana-mana. Dari kota besar hingga ke kota-kota kecil. Hal ini ditandai dengan banyaknya usaha klinik kecantikan seperti salon, SPA, toko online kosmetik dan reseller produk kecantikan.
Seperti di Batam. Salah satu yang berkecimpung di dunia ini sejak 20 tahun lalu adalah dr Juliana. Sejak masih jadi mahasiswa kedokteran, dokter cantik ini tertarik merawat pasien agar tetap cantik dan awet muda.
“Jenis kulit setiap orang berbeda. Makanan dan gaya hidup, juga mempengaruhi kecantikan,” kata Dr Juliana.
Dulu ia berpraktik di rumahnya di Anggrek Mas. Kini di Central Sukajadi.
Mulai dari perawatan slimming mikrodermabrasi, chemical peeling, suntik botox dan filler, hingga terapi laser dilayani di kliniknya.
Pelanggannya juga tidak melulu kaum wanita mapan. Tapi juga gadis muda, bahkan pria.
Uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi dengan uang bisa membeli skincare dan gaya hidup.
(ham)
Program SocratesTalk juga bisa anda simak di situs : https://SocratesTalk.com