SEBANYAK 20 Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji, Kamis (28/7). Kunjungan yang dipimpin oleh Kabag Keanggotaan dan Kepegawaian DPD RI, Susi Mulyani dalam rangka mengetahui sejarah Batam.
“Ke museum ini karena banyak diantara kami tahu Batam tetapi tidak tahu sejarah Batam seperti apa,” ucapnya.
Setelah mengunjungi museum, ia baru mengetahui tentang sejarah Batam. Baginya sejarah memang diperlukan untuk generasi muda.
Selain mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji, rombongannya mengunjungi Kantor Perwakilan DPD RI di Batam untuk sosialisasi tentang kepegawaian untuk pegawai yang berada di kantor perwakilan tersebut.
“Dari pagi langsung meeting, siang city tour dan besoknya ke Tanjung Pinang kemudian balik lagi ke Batam dan kembali ke Jakarta,” terangnya.
Kunjungan ini disambut oleh Kasubag TU Museum Batam Raja Ali Haji, Muhammad Irzal. Ia menyebut, dari Januari sampai Juli tercatat ada 2.700 orang yang mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji. Kunjungan ini berasal dari warga Batam, instansi pemerintah, mahasiswa, pelajar, dan sebagainya.
“Wisatawan domestik yang datang biasanya melalui biro perjalanan,” katanya.
Ia menyampaikan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, pihaknya terus mengembangkan museum, seperti menambah koleksi, meningkatkan pelayanan, dan menambah fasilitas sehingga pengunjung nyaman berada di museum.
“Fasilitas baru dengan telepon seluler setelah memindai Kode QR, wisatawan akan memperoleh secara lengkap informasi mengenai koleksi museum,” terangnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengatakan museum ini didirikan untuk memperkenalkan sejarah perkembangan Batam. Sejarah itu mulai dari zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.
“Selain menjadi objek wisata, museum ini juga sebagai media edukasi masyarakat Batam, khususnya para pelajar untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Batam dari masa ke masa,” pungkasnya (leo).