KURS rupiah di perdagangan pasar spot pada Selasa (24/5/2022) pagi dibuka menguat di posisi Rp 14.661 per dolar AS. Nilai tukar rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen dibanding pada penutupan perdagangan Senin (23/5) kemarin Rp 14.672 per dolar AS.
Namun demikian, meski dibuka menguat, Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah berpotensi melemah hari ini karena sentimen dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) jelang pengumuman suku bunga acuan. Belum lagi, inflasi global.
“Para analis memperkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunganya hari ini yang bisa mempersempit jarak dengan suku bunga bank sentral AS (The Fed),” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, harga komoditi yang masih tinggi karena situasi di Ukraina bisa mendorong ekonomi global masuk ke perlambatan ekonomi. Menurut Ariston, Indonesia juga akan mendapatkan dampak negatif dari perlambatan tersebut.
Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.630 sampai Rp 14.730 per dolar AS pada hari ini.
Sementara itu, penguatan juga terjadi pada mayoritas mata uang kawasan Asia. Won Korea Selatan menguat 0,04 persen, peso Filipina 0,18 persen, dolar Singapura 0,16 persen, dan yuan China 0,24 persen.
Kemudian, yen Jepang melemah 0,07 persen, bath Thailand 0,16 persen, dan ringgit Malaysia 0,11 persen. Sementara rupee India menguat 0,03 persen dan dolar Hong Kong stagnan.
Sedangkan mayoritas mata uang negara maju juga melemah, dolar Kanada melemah 0,21 persen, dolar Australia 0,38 persen, dan poundsterling Inggris 0,21 persen.
Kemudian, franc Swiss melemah 0,06 persen dan euro Eropa turun 0,17 persen. Sedangkan, rubel Rusia menguat 0,65 persen.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com


