DINAS Pendidikan (Disdik) Kota Batam menyoroti peran krusial Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam menilai menu makanan yang disajikan di sekolah. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan selera anak dan mengurangi potensi makanan yang terbuang.
Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, menjelaskan pentingnya evaluasi ini saat ditanya mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang berjalan. Ia menekankan bahwa selera anak-anak harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya pemborosan makanan.
“Selera anak-anak ini tidak bisa diabaikan. Saya sudah tekankan kepada para kepala SPPG agar mereka terus mengevaluasi menu yang disajikan. Tidak bisa hanya berdasarkan teori saja, harus lihat juga tanggapan anak-anak,” ujarnya.
Tri Wahyu juga menambahkan bahwa inovasi dalam penyusunan menu sangat diperlukan, meskipun setiap perubahan harus mendapatkan persetujuan dari koordinator wilayah.
“Di Batam, kami termasuk dalam Korwil 1. Jadi setelah diajukan dan disetujui, baru bisa dijalankan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan bahwa program MBG masih berjalan dengan baik meskipun terdapat keterbatasan dalam fasilitas dapur. Baru-baru ini, sebuah dapur baru telah lolos verifikasi dan diharapkan segera beroperasi.
Saat ini, terdapat enam SPPG yang aktif di empat kecamatan: Bengkong, Sungai Beduk, Sekupang, dan Batam Kota, dengan jangkauan layanan MBG mencapai 27.000 siswa.
Tri Wahyu berharap, dengan evaluasi menyeluruh terhadap menu makanan, program MBG dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, memberikan manfaat maksimal bagi siswa.
(sus)