BUPATI Natuna, Wan Siswandi, meresmikan Gedung Pasar Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Hasil Laut, Senin (22/8). Diharapkan Pasar IKM ini dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat perbatasan.
Bupati meminta semua pihak mendukung kegiatan di sentra tersebut agar bisa menjadi pusat ekonomi baru di Kabupaten Natuna.
“Tentunya tidak hanya terbatas pemerintah daerah saja, semua pihak mendukung contohnya semua kegiatan belanja oleh oleh terpusat di sini,” imbau Wan Siswandi, dikutip dari Antara, Selasa (23/8/2022).
Dia mengatakan, sejak dibangun pada tahun 2021 pasar ini memang belum dimanfaatkan. “Kita mau pasar ini segera dimanfaatkan sebagai pusat oleh oleh Kabupaten Natuna. Tentunya industri rumahan dan berkaitan dengan pengolahan hasil laut agar bisa memenuhi kebutuhan pasar,” imbuhnya.
Ia juga mengatakan di atas lahan sekitar dua hektare tersebut juga sedang dilakukan pembangunan pasar sayur dan pasar ikan sebagai pendukung kegiatan ekonomi masyarakat setempat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Natuna, Marwan Syahputra, mengatakan gedung itu dibangun pada 2021 menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian.
Marwan mengatakan sentra tersebut dibangun guna meningkatkan produksi produk unggulan Kabupaten Natuna dan memudahkan pemasaran keluar daerah, serta membuka peluang kerja bagi masyarakat.
“Bangunan ini terdiri dari dua gedung sentra kerupuk atom dan gedung ikan salai, masing-masing gedung memiliki empat unit produksi,” sebutnya.
Ia juga mengatakan satu unit terdiri dari ruang bahan baku dan ruang produksi, ruang kemasan sesuai alur produksi serta dilengkapi dengan peralatan mesin modern dan ruang galeri.
“Ada juga tambahan satu gedung sebagai fasilitas bersama untuk pelaku usaha rumahan yang ada di sekitaran Ranai, digunakan secara bersama bagi para pedagang,” kata dia.
Ia menambahkan, untuk sentra produksi ikan salai, pihaknya bekerja sama dengan SMK Kelautan Natuna.
Produk unggulan yang dihasilkan dari sentra pengolahan ikan ini terdiri dari kerupuk atom, ikan salai, bakso, abon, dan lainnya.
“Untuk kapasitas produksi masing masing unit diperkirakan dapat mencapai 200 hingga 300 kilogram per hari, hal ini dikarenakan fasilitas produksi didukung dengan peralatan yang modern, didukung juga dengan ruangan yang memadai membuat produk menjadi higienis,” kata Marwan.
Dari sentra itu diharapkan dapat menghasilkan olahan ikan sebanyak 10 hingga 15 ton per bulan, dan menyerap 50 hingga 80 orang tenaga kerja.
Sentra pengolahan hasil laut ini merupakan sentra pertama kali yang ada di Kabupaten Natuna.
“Ini sebagai wujud meningkatkan perekonomian kerakyatan fungsi dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Natuna, mulai dari nelayan sebagai penyedia bahan baku, kesempatan kerja bagi pemuda pemudi Natuna, pengusaha atau pedagang sebagai pemasaran produk,” kata dia.
Ia menambahkan, galeri produk juga bisa menjadi pusat oleh-oleh produk unggulan Kabupaten Natuna.
(*)