KANTOR Karantina Kepulauan Riau (Kepri) terus mendukung ekspor komoditas perikanan ke pasar internasional.
Terbaru, melalui Satuan Pelayanan Natuna, Karantina Kepri melakukan pengawasan dan pengendalian media pembawa (MP) ikan hidup yang akan dikirim ke Hongkong.
Melansir dari RRI.co.id, ekspor kali ini mencakup berbagai jenis ikan kerapu, seperti kerapu cantang, cantik, macan, bakau, gepeng, sunu, dan pasir dengan total 8.426 ekor. Selain itu, terdapat ikan kakatua sebanyak 280 ekor serta lobster 250 ekor.
Komoditas ini diangkut menggunakan kapal MV. Cheung Kam Wah & Cheng Wai Heng dengan nilai ekonomis mencapai 59.772 USD atau sekitar 882 juta rupiah.
Sebelum dikirim, petugas Karantina Kepri melakukan pemeriksaan ketat terhadap seluruh MP. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan dokumen melalui sistem BEST-TRUST, uji laboratorium untuk memastikan MP bebas dari penyakit Hewan Pembawa Infeksi Karantina (HPIK) yang dipersyaratkan, serta pemeriksaan fisik langsung saat proses pemuatan (loading).
Khusus untuk lobster, petugas memastikan tidak ada yang dalam kondisi bertelur sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Penanggung Jawab (PJ) Satuan Pelayanan Natuna, Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa setelah seluruh pemeriksaan dilakukan, pihaknya menerbitkan Health Certificate (HC) sebagai jaminan bahwa ikan hidup yang diekspor telah memenuhi persyaratan karantina dan dalam kondisi sehat.
“Setelah semua pemeriksaan lengkap, kami dapat menerbitkan Health Certificate (HC) sebagai jaminan bahwa komoditas ikan hidup ini sehat dan telah memenuhi segala persyaratan karantina,” ujar Iwan Setiawan, Minggu (9/3/2025).
Sementara itu, Kepala Karantina Kepri, Herwintarti, menegaskan bahwa kegiatan ekspor ini merupakan bagian dari strategi Karantina Kepri dalam mendukung hilirisasi serta mendorong pelaku usaha untuk memperluas pasar ekspor Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam penjaminan produk perikanan yang sehat, unggul, dan bernilai jual tinggi,” tegas Herwintarti.
Dengan fasilitasi ini, Karantina Kepri terus memperkuat perannya dalam menjaga kualitas dan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar global. (*)