NILAI ekspor Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Januari 2023 mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 7,81% dari Desember 2022. Penyebabnya karena ekspor migas tumbuh 54,76% dibanding bulan sebelumnya. Amerika dan Inggris saat ini menjadi dua mitra ekspor utama Kepri, selain tentu saja Singapura yang masih jadi mitra dagang terbesar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Darwis Sitorus mengatakan ekspor migas Januari 2023 sebesar US$ 448,88 juta. Sedangkan ekspor non-migas Januari 2023 sebesar US$ 1.222,34 juta atau turun 2,99% dari bulan sebelumnya.
Meski mengalami penurunan tipis, ekspor non-migas masih merupakan penyumbang terbesar ekspor Kepri. Kontribusinya mencapai 73,14% dari total ekspor Januari 2023.
Adapun komoditi ekspor non-migas yang memiliki peran terbesar di Kepri yakni hasil industri pengolahan dengan nilai ekspor sebesar US$ 1.206,79 juta, yang berkontribusi sebesar 72,21% dari nilai ekspor.
Dari hasil industri pengolahan, penyumbang terbesar yakni golongan HS 85, yakni mesin/peralatan listrik sebesar US$ 704,04 juta dengan peran 57,60%. Selanjutnya yakni mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$ 126,77 juta (10,37%), lalu ekspor kapal laut (HS 89) sebesar US$ 86,18 juta (7,05 %) dan lainnya.
“Pada ekspor migas, komoditi terbesar di Kepri adalah minyak mentah dengan nilai ekspor US$ 269,37 juta dan memiliki peran sebesar 16,12 persen dari nilai ekspor,” kata Darwis, Kamis (9/3/2023).
BPS Kepri juga merangkum data ekspor golongan barang ikan dan udang (HS 03) Januari 2023, dimana nilainya sebesar US$ 4,00 juta atau naik sebesar 13,35% dibanding Desember 2022. Jika dibandingkan dengan Januari 2022 ada kenaikan 10,04 %.
“Komoditas ekspor perikanan pada Januari 2023 antara lain ikan laut, udang putih, kepiting kerapu, dan jenis ikan lainnya,” tuturnya.
Sedangkan negara tujuan utama ekspor non-migas Kepri Januari 2023, Singapura masih menjadi tujuan utama. Nilainya sebesar US$ 429,39 juta, dimana mengalami kontraksi sebesar 3,50% dari bulan sebelumnya. Kontribusinya dari nilai ekspor sebesar 35,13%.
Selanjutnya, Amerika. Ekspor ke Negeri Paman Sam terus meningkat baik itu m-to-m maupun y-on-y. Januari 2023, nilai ekspornya sebesar US$ 347,13 juta, naik 7,65% dibanding bulan sebelumnya, dan juga tumbuh signifikan sebesar 75,43% dari Januari 2022. Kontribusinya terhadap ekspor capai 28,40%
Lalu, ekspor ke Inggris dengan nilai US$ 69,52 juta. Kenaikannya dibanding Januari 2022 sangat drastis sebesar 2.501,98%. Adapun total kontribusi ekspor mencapai 5,69%. Berikutnya ada Tiongkok, Jepang, India, Prancis, Jerman, Belanda dan Polandia.
Sementara itu, Ketua Bidang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Himpunan Kawasan Industri (HKI), Tjaw Hioeng mengatakkan kondisi ekspor Kepri di awal tahun menunjukkan awal yang baik.
“Kenaikan nilai ekspor Januari 2023 ini memang penyebabya dari kenaikan sektor migas sebesar 48,77 persen dan sektor non-migas sebesar 21,01 persen,” tuturnya.
Menurut Tjaw, pertumbuhan positif tersebut karena Kepri, khususnya Batam masih memiliki nilai jual tinggi di mata investor, baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Ini menandakan Kepri dengan 4 kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) dan 3 kawasan ekonomi khusus (KEK) masih menarik untuk foreign direct investment (FDI), yang terus menanamkan modalnya ke Kepri,” pungkasnya (leo).