SELAMA hampir seminggu terakhir, warga Teluk Bintan dihebohkan oleh kehadiran bunga bangkai di pekarangan rumah warga bernama Yanti (47). Terletak di depan SD 008 Teluk Bintan dan dekat markas Satuan Radar Tanjungpinang, rumah Yanti menjadi lokasi yang ramai dikunjungi karena rasa ingin tahu masyarakat.
AWALNYA, Yanti mencium bau menyengat yang mengejutkan indera penciumannya pada Senin sore, 26 Mei. Setelah mencari sumber bau tersebut, ia menemukan bunga merah hati yang belum mekar di pekarangan belakang rumahnya. Tak lama setelah itu, Yanti membagikan informasi tentang penemuan tersebut di media sosial, menggunakan caption “bunga suweg.” Postingan ini dengan cepat menjadi viral, terutama setelah Ketua RT Kampung Pasiran, Suyitno, ikut membagikannya.
Sayangnya, ketika orang-orang berdatangan untuk melihat bunga tersebut, bunga bangkai itu sudah layu dan berubah warna kecoklat-coklatan, mengecewakan banyak pengunjung yang penasaran.
Di lokasi lain, Misjuwadi, seorang warga Kampung Poyotomo, juga mengalami fenomena serupa. Pada Minggu lalu, ia dan keluarganya terkejut oleh bau busuk yang memenuhi rumah. Setelah mencari sumbernya, mereka menemukan bunga bangkai yang ditanam orang tuanya setahun lalu. Meski sudah diingatkan, bau yang dihasilkan bunga ini tetap mengganggu.
Bunga bangkai yang terkenal karena aroma busuknya ini hanya bertahan sekitar seminggu. Kini, setelah layu, bau tidak sedap itu pun hilang, dan lalat yang sebelumnya mengerumuni bunga tersebut tidak lagi terlihat. Misjuwadi berharap untuk mengembangbiakkan bunga ini, yang dianggap langka dan dilindungi, sebagai daya tarik baru bagi Kampung Poyotomo.
(nes)