TERLEPAS adanya kontroversi terkait nama yang sempat diberikan, masyarakat Batam khusunya yang tinggal di wilayah Sekupang mulai merasakan manfaat keberadaan Flyover Sungai Ladi (sebelumnya diberi nama Laksamana Ladi) yang menghubungkan wilayah Sekupang dan pusat perkotaan Batam.
Banyak warga Batam merasakan jika keberadaan Flyover tersebut mampu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di seputar Kawasan Southlink menuju simpang Universitas Internasional Batam (UIB).
“Ya kami merasa senang lah dengan adanya flyover ini. Biasanya malam tahun baru pasti macet kalau kita mau ke arah Batam Center, tapi semalam alhamdulillah tidak lagi,” ujar seorang wanita warga Tiban.
Senada dengan itu, Ayub, salahseorang warga dari Patam Lestari, juga ikut merasakan langsung manfaat dari keberadaan flyover yang baru diresmikan dipenghujung tahun 2024 ini.
Ia mengatakan, flyover yang menjadi wajah baru Kota Batam ini memberikan manfaat terhadap kelancaran mobilitas para pekerja. Khususnya di jam-jam sibuk.
“Biasanya jam sibuk pasti macet. Sekarang alhamdulillah sudah terurai. Jadi kita yang bekerja di area Batam Center maupun Batu Ampar sangat terbantu,” ungkapnya.
Di tengah perdebatan soal penamaan, flyover dengan panjang 120 meter dan lebar 10,5 meter ini sejatinya memang memberikan dampak besar terhadap mobilitas masyarakat Batam.
Menurut Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, pembangunan flyover yang menelan anggaran sebesar Rp 132 miliar tersebut, juga merupakan langkah strategis pemerintah dalam menyiapkan infrastruktur pendukung iklim investasi di Batam.
“Jika menginginkan investasi meningkat, maka infrastrukturnya perlu kita benahi terlebih dulu. Kalau sudah maksimal, maka investasi akan tumbuh dan ekonomi pun bangkit,” jelas Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, saat peresmian flyover.
Masuk Masa Pemeliharaan, Flyover Aman Dilalui
Menepis keresahan masyarakat, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) dengan tegas menyatakan bahwa Flyover Sungai Ladi aman untuk dilalui.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Subdit Pembangunan Kepelabuhanan dan Bandara BP Batam, Boy Zasmita.
Lebih rinci Boy menjelaskan, flyover tersebut telah dilakukan Pengujian Beban Statik dan Dinamis Flyover oleh lembaga pengujian dari PT. Cipta Desain Indonesia.
“Flyover ini sudah dites keamanannya untuk dilalui kendaraan biasa maupun alat-alat berat berupa sepuluh truk. Tesnya sendiri sudah dilaksanakan tiga hari sebelum peresmian,” jelas Boy Zasmita, Kamis (2/01/2025).
Tidak hanya itu, Boy mengatakan, pekerjaan yang masih berlangsung saat ini merupakan bagian dari masa pemeliharaan pekerjaan selama satu tahun.
“Terkait beberapa bagian jembatan yang belum diaspal, bagian oprit (timbunan tanah yang padat untuk mengurangi penurunan) pada fly over akan dilaksanakan proses pengaspalannya pada esok hari. Kemudian, proses penyempurnaan pemasangan dan pengecatan parapet atau dinding pembatas jembatan akan terselesaikan dalam dua hari mendatang,” jelasnya.
Ia juga menjamin penyempurnaan Flyover Sunagi Ladi ini akan berlangsung maksimal selama 14 hari kerja, terhitung dari seremoni peresmian pada 31 Desember 2024 silam.
“Sesuai arahan Kepala BP Batam, flyover harus bebas dari kegiatan finishing selama dua minggu ini. Namun untuk layanan lalu lintas selama satu minggu ke depan sudah clear semua,” ujarnya.
Boy juga menerangkan, sesuai alokasi anggaran tahun 2024, proses pengaspalan saat ini hanya dilakukan pada area flyover saja.
Untuk pengembangan ruas-ruas jalan lainnya, seperti kawasan Pura Agung sampai dengan kawasan SMK Kartini, maupun rute Baloi-Batam Center melalui SPBU Sei Ladi akan dilaksanakan pada tahun 2025.
“Anggarannya sudah ada. Tinggal menunggu dokumen pendukung dari Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam agar bisa dilanjutkan pembangunannya. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar,” harap Boy.
(zah)