Ini Batam
Harap-Harap Cemas Pencari Kerja di Batam
MATA Lestari (18) tampak berkaca-kaca usai memberikan dokumen lamarannya ke meja Harris Lesort. Dalam harapnya, ia berdoa agar segera diterima bekerja, supaya bisa menyambung hidup di kota Batam yang dianggap sebagai gudang mimpi ini.
Hal yang sama juga terpancar dari wajah Irit (26). Wajahnya tampak harap-harap cemas usai melakukan walk in interview di meja yang sama dengan Lestari. Wawancara kerja ini merupakan kesekian kalinya ia lakukan dalam sebulan terakhir.
Selain kedua wanita ini, masih banyak ribuan pencari kerja (pencaker) yang menggantungkan asanya di acara Job Fair yang digelar Universitas Putra Batam (UPB), 10-12 Agustus di Gedung S UPB, Tembesi, Batuaji.
Lestari sendiri mengaku baru sebulan di Batam. Ia datang dari Medan, Sumatera Utara setelah lulus dari SMK jurusan teknik komputer jaringan. Wanita berambut panjang ini sudah beberapa kali mengirimkan lamaran lewat email ke sejumlah perusahaan, namun tak kunjung dipanggil.
Sehingga, ketika ia mendengar ada job fair dari media sosial, ia segera bergegas mempersiapkan dokumen lamaran yang diperlukan dan berpenampilan serapi mungkin, untuk memberikan kesan cukup baik di hadapan pewawancara.
Lestari mencoba melamar di bagian administrasi. “Saya belum punya pengalaman kerja, baru tamat sekolah. Saya harap semoga diterima,” ungkapnya, Kamis (11/8).
Di tempat yang sama, Irit juga mencoba melamar di Hotel Harris Resort Barelang. Berbeda dengan Lestari, ia cukup punya pengalaman di bidang administrasi.
Harris memang cukup banyak membuka lowongan pekerjaan (loker). Di bannernya, tertera posisi admin & general, housekeeping, front office, food & beverage, serta recreation.
Cukup banyak pencari kerja (pencaker) yang memasukkan lamarannya ke Harris. Namun, pencuri perhatian di siang hari yang panas tersebut, yakni Pegatron. Stand perusahaan manufaktur tersebut dipenuhi pencaker yang rela duduk bersimpuh lantai, sambil mengantre menunggu namanya dipanggil.
Kali ini, Pegatron juga membuka banyak loker yang mengutamakan pencaker yang berkualitas di teknik industri, seperti admin engineer, electro engineer, mechanical engineer, software engineer, production staff, production material control, warehouse staff, serta quality assurance.
Pencaker mulai banyak yang mengantre saat jam istirahat sekitar pukul 12.00 WIB, bahkan sebelum stand Pegatron dibuka satu setengah jam kemudian. Seperti yang diketahui, Pegatron merupakan manufaktur elektronik terkemuka asal Taiwan yang memiliki 2 pabrik di Batam, yakni di Batamindo dan Sat Nusapersada.
Dalam benak pencaker, tentu gaji dan jenjang karir yang ditawarkan cukup bagus.
Stand Pegatron hanya diisi oleh 2 orang petugas. Berbeda dengan Harris, petugasnya tidak melakukan wawancara, tetapi lebih kepada collect data (mengumpulkan data) saja.
Makanya, tidak heran jika di meja Pegatron, terdapat gunungan map yang berisikan dokumen lamaran dari pencaker. Ada yang ditulis tangan, diketik dengan komputer, menggunakan bahasa Indonesia, atau ada yang lengkap dengan bahasa Inggris, melampirkan foto dan surat pengalaman kerja kalau ada.
Selain Harris dan Pegatron, ada 10 perusahaan lain yang juga membuka loker di Job Fair UPB, seperti Caterpillar, Glints, Nusa, MAF, Batam TV, Cladtek, Indoprof Holding, Nusa Data media, PKSS dan Simatelex.
Job Fair sendiri merupakan bagian dari kegiatan Dies Natalis UPB ke-14. Ketua Dies Natalis UPB, Karol Teovani Lodan mengatakan job fair merupakan hasil kolaborasi dengan mitra-mitra kerja UPB.
“Job fair ini merupakan bentuk kerja sama dengan mitra-mitra kami, yang sebelumnya ada proses magang dari mahasiswa kami dan lainnya,” jelasnya.
Job fair ini cukup diminati perusahaan-perusahaan besar yang memang tengah mencari pencaker berkualitas. “Kalau kita hitung-hitung hingga hari kedua, sudah ada 5 ribu pencaker yang datang kesini, dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB sore,” katanya.
Ia tidak mengetahui persis berapa kebutuhan pencaker dari masing-masing perusahaan, tapi yang jelas cukup banyak.
“Bisa dilihat, Pegatron yang paling banyak butuh tenaga dilihat dari antusias para pencaker. Tentu harapan kami dari acara ini, dapat menjembatani pertemuan dari teman-teman pencaker dengan perusahaan pemberi kerja. Mudah-mudahan bisa direkrut, sehingga bisa meringankan tuntutan ekonomi. Bagi mahasiswa kami juga, bisa tertolong dapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah,” paparnya (leo).