HIMPUNAN Pramuwisata Indonesia (HPI) Batam akhirnya memiliki sekretariat sendiri di Komplek Pertokoan Mall Botania 2 Batam. Sekretariat tersebut diresmikan oleh Sekretaris Daerah Batam, Jefridin Hamid.
Peresmian tersebut juga bersempena dengan penyerahan Kartu Tanda Anggota Nasional (KTAN) yang dikeluarkan oleh HPI, serta penyerahan kartu tanda pengenal pramuwisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Batam.
Ketua HPI Batam Segara Arif Laksamana Sinaga mengungkapkan kartu anggota yang diserahkan ini merupakan tanda legal sebagai pramusiwata atau tour guide dalam kegiatan pariwisata.
Anggota HPI yang terdaftar wajib memiliki sertifikat kompetensi pramuwisata yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Sertifikasi dan lembaga yang berwenang.
“Kami siap menjadi mitra yang baik, siap menerima kritik dan saran untuk kemajuan pariwisata di Kota Batam,” ucapnya.
Ia kemudian berharap engan adanya sekretariat ini dapat menjadi wadah bagi tour guide untuk berdiskusi, berkreasi, belajar mengasah ilmu, aspirasi tempat belajar meningkatkan SDM yang Kompeten, professional dan bermartabat. “Karena pramuwisata sebagai garda terdepan pariwisata,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua HPI Kepri, Abdi Natigor Simatupang menegaskan agar tidak perlu ragu-ragu menggunakan jasa pramuwisata di Batam, mengingat anggota pramuwisata di Batam sudah mengantongi kartu anggota atau lisensi. Menurutnya tidak sembarang orang dapat mengantongi kartu anggota tersebut karena harus mengikuti pelatihan kepariwisataan.
“Dan dengan adanya sekretariat DPC HPI ini ia berharap dapat menjadi wadah untuk mengembangkan pariwisata khususnya di Kota Batam,” ucapnya.
Saat ini di Batam, jumlah pramuwisata yang resmi terdaftar dari verifikasi gelombang pertama sebanyak 163 orang.
“Atas nama Walikota Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, saya mengucapkan terimakasih kepada asosiasi pariwisata di Batam khususnya HPI Batam. Saya titip mari kita laksanakan tugas dengan baik dengan mencerminkan budaya yang kita pegang bersama,” sebut Jefridin.
Ia juga menyebutkan bahwa dari 9 jenis pajak yang menjadi sumber PAD di Batam, 3 jenisnya bersumber dari sektor pariwisata, pajak hotel, pajak restoran dan pajak hiburan. Untuk itu perlu adanya kolaborasi agar pariwisata di Batam semakin baik ke depannya.
“Jika pariwisata di Kota Batam bagus, maka APBD dan PAD akan meningkat,” tuturnya lagi.
Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Batam, Ardiwinata mengungkapkan bahwa HPI Batam merupakan wadah tempat berkumpulkan orang-orang hebat dibidang pariwisata di Batam. HPI menurutnya menjadi wajah terdepan dalam memajukan pariwisata di Kota Batam.
“Karena mereka adalah orang-orang pertama yang menyambut tamu-tamu yang datang baik di Pelabuhan maupun bandara. HPI adalah personal yang mempunyai dedikasi sikap yang luar biasa untuk melayani tamu-tamu yang dibawanya,” sebutnya.
Ardi berharap kompetensi untuk pramisiwsata di Kota Batam dapat terus ditingkatkan. Salah satunya dengan cara memberikan pelatihan untuk pramusiwsata dan tour manager.
“Kompetensi pramuwisata harus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan dan ini bisa menggunakan dana IMTA (Izin Mempekerjakan Tenag Asing),” ucapnya (leo).