INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (29/3/2022) sore. Demikian juga dengan mata uang rupiah yang negatif pada perdagangan pasar spot.
IHSG ditutup di level 7.011. Angka itu turun 37,91 poin atau 0,54 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Dilansir RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp 12,12 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,23 miliar saham. Pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp 1,1 triliun.
Pada penutupan kali ini, 228 saham menguat, 289 terkoreksi, dan 167 lainnya stagnan. Terpantau, delapan dari sebelas indeks sektoral melemah, dipimpin oleh sektor transportasi yang turun 2,43 persen.
Adapun bursa asing, mayoritas bursa saham Asia menguat. Tercatat, indeks Nikkei 225 di Jepang naik 1,10 persen, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong naik 0,83 persen, dan indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,42 persen.
Bursa saham Eropa juga terlihat cukup kokoh. Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris naik 0,77 persen, indeks CAC 40 di Perancis naik 1,72 persen, dan indeks DAX di Jerman menguat 1,43 persen.
Mengikuti jejak bursa saham Eropa, bursa Amerika mayoritas menghijau. Indeks S&P; 500 naik 0,71 persen, indeks NYSE menguat 0,04 persen, sementara indeks NASDAQ naik 1,31 persen.
Sementara itu, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.370 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (29/3) sore. Mata uang Garuda ini melemah 10,5 poin atau minus 0,07 persen dari sebelumnya, yakni Rp 14.360 per dolar AS.
Sedangkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp 14.364 per dolar AS sore ini. Angkanya menurun dari posisi kemarin yang sebesar Rp 14.360 per dolar AS.
Lalu, mayoritas mata uang di Asia tampak perkasa sore ini. Terpantau yen Jepang menguat 0,22 persen, dolar Hong Kong menguat 0,03 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, won Korea Selatan menguat 0,63 persen, Thailand menguat 0,17 persen, peso Filipina menguat 0,07 persen, dan rupee India menguat 0,1 persen.
Namun, yuan China melemah 0,01 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,02 persen.
Senada, mayoritas mata uang di negara maju juga menghijau. Terpantau, dolar Kanada menguat 0,1 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen, dolar Australia menguat 0,01 persen, dan euro Eropa menguat 0,09 persen. Hanya franc Swiss yang melemah 0,17 persen
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang karena ada harapan dari pasar bahwa perang Rusia-Ukraina akan berakhir dari pembicaraan dua negara malam ini.
“Ukraina mengatakan bahwa tujuan utama pada pembicaraan itu adalah untuk mengamankan gencatan senjata untuk pertempuran yang dipicu invasi Rusia,” kata Ibrahim dalam risetnya.
Sementara, rupiah tampak melemah di tengah penguatan sebagian besar mata uang di Asia dan Eropa. Menurut Ibrahim, pasar masih memantau data ekonomi RI.
“Pasar terus memantau data ekonomi Indonesia setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pendapatan negara naik 37 persen per Februari 2022,” ucap Ibrahim.
Penerimaan negara selanjutnya, tambah Ibrahim, akan didukung oleh implementasi Undang-Undang (UU) Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Salah satunya kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen.
(*)
sumber: CNN Indonesia.com


