Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
    23 jam lalu
    Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
    23 jam lalu
    Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
    23 jam lalu
    Kunjungi Batam, Menteri Luar Negeri Singapura Perkuat Hubungan Investasi
    24 jam lalu
    Perubahan Fungsi Lahan di Batam Penyebab Utama Invasi Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Warga
    1 hari lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
    23 jam lalu
    (Rencana) Incinerator Sampah di Batam
    4 hari lalu
    PORKOT Batam VI Resmi Digelar
    4 hari lalu
    SMAN 27 Resmi Berubah Jadi SMKN 12 Batam
    4 hari lalu
    Rotan Pemukul Bocah
    1 minggu lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Pulau Jemaja
    4 jam lalu
    3
    Pantai Pelawan, Karimun
    1 minggu lalu
    Pulau Kundur
    1 minggu lalu
    Pulau Karimun Besar
    2 minggu lalu
    Sulaiman Abdullah
    2 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #ComingSoon Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    2 bulan lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
BenarNews.org

Indonesia Siap Hadapi Dampak Kembali Berkuasanya Trump

Editor Admin 10 bulan lalu 593 disimak
Presiden Amerika terpilih Donald Trump saat tiba di acara kemenangan dirinya dalam Pemilihan Presiden AS di Palm Beach Convention Center, 6 November 2024, di West Palm Beach, Florida, Amerika. © F. Julia Demaree Nikhinson/AP

DENGAN kembalinya Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Indonesia mungkin akan menghadapi periode penyesuaian ekonomi dan manuver diplomatik, kata para analis dan pemimpin bisnis.


KEBIJAKAN proteksionis dan pendekatan konfrontatif Trump terhadap China berpotensi memunculkan tantangan baru—namun ada juga beberapa peluang—bagi Indonesia, yang memiliki ikatan erat dengan arus perdagangan dan investasi dari China, menurut mereka.

Abdul Muttalib Hamid, ekonom dan Wakil Dekan Universitas Muhammadiyah Makassar, memperingatkan bahwa kembalinya ketegangan tarif seperti pada masa jabatan Trump sebelumnya bisa berdampak di seluruh Asia.

“Jika Trump benar-benar kembali melanjutkan pendekatan proteksionis terhadap China, Indonesia harus siap menghadapi berbagai dampaknya, terutama pada sektor ekspor komoditas,” kata Abdul Muttalib.

Ekonomi Indonesia sangat bergantung pada ekspor ke China, yang menjadi pasar utama untuk nikel, kelapa sawit, dan batu bara—sektor-sektor yang sudah rentan terhadap fluktuasi pasar global, kata dia.

“Ekonomi China yang melemah akibat tekanan tarif AS dapat menurunkan permintaan untuk produk-produk ini, sehingga menurunkan pendapatan ekspor Indonesia,” tambahnya, seraya menekankan bahwa nikel sangat rentan.

Nikel ini, kata Abdul, komoditas pentıng untuk produksi baterai kendaraan listrik, menjadi ekspor utama Indonesia karena tingginya konsumsi China.

Dampak konflik perdagangan AS-China kemungkinan besar meluas ke luar komoditas industri, ujar Abdul.

“China memiliki daya beli besar, dan jika daya beli itu menurun, otomatis ekspor kita, terutama di sektor pertanian dan hasil bumi lainnya, akan terpengaruh. Ini akan berdampak pada petani dan pendapatan negara secara keseluruhan,” tambah Abdul.

Namun, Abdul melihat momen ini sebagai kesempatan bagi Indonesia untuk mendiversifikasi jaringan perdagangan, menjajaki pasar di Asia Selatan, Afrika, dan Amerika Latin.

“Ini bisa menjadi peluang untuk memperkuat hubungan dengan sekutu AS dan mencari pembeli baru untuk komoditas kita,” katanya.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan presidensi Trump berpotensi berdampak signifikan terhadap pasar minyak dunia, mengingat kebijakan Trump dan Partai Republik yang cenderung mendukung produksi fosil termasuk minyak gas tanpa terlalu mengindahkan regulasi lingkungan yang menjadi hal utama pemerintahan Demokrat di bawah Biden.

“Ini tentu akan memberikan dampak terhadap minyak dunia maupun terhadap tren ke depan pada isu-isu yang terkait climate change maupun energy,” kata Sri Mulyani seperti dikutip Antara.

Muhammad Waffaa Kharisma, peneliti dari Center for Strategic and International Studies, mengatakan meskipun hubungan bilateral antara Indonesia dan AS akan terus berlanjut, Indonesia perlu menyesuaikan diri dengan preferensi pemerintah AS yang baru.

“Bagi Indonesia, ini mencerminkan dunia tanpa juara multilateralisme, kecenderungan proteksionisme yang lebih besar, dan dunia baru di mana impuls unilateralisme bisa mendominasi hubungan internasional,” ujar Waffaa kepada BenarNews.

Meski demikian, Waffaa melihat adanya kemungkinan Trump dan Presiden Prabowo Subianto akan menemukan titik temu.

“Keduanya adalah negosiator pragmatis,” kata Waffaa. “Ada potensi kolaborasi jika keduanya melihat keuntungan bersama.”

Gaya transaksional Trump bisa menarik bagi Prabowo, yang juga dikenal dengan pendekatan langsung dalam pemerintahannya, meskipun banyak yang bergantung pada bagaimana kebijakan AS di bawah Trump berkembang, tambahnya.

Pelajaran dari masa jabatan Trump sebelumnya

Shinta Widjaja Kamdani, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengatakan bahwa pemimpin bisnis Indonesia mengambil pelajaran dari pemerintahan Trump sebelumnya, yang melakukan pemotongan pajak korporasi dan menaikkan tarif, mengganggu rantai pasokan global dan merombak pola perdagangan.

“Pemerintahan Trump pertama dipandu oleh pendekatan transaksional, seperti ketika Indonesia mendapat pengurangan tarif untuk tekstil dengan imbalan pembelian kapas AS,” kata Shinta.

Sikap Trump terhadap regulasi lingkungan juga dapat memengaruhi rencana transisi energi Indonesia, tambahnya.

Upaya pemerintahan Biden dalam mendanai sektor energi terbarukan di Indonesia, terutama melalui Kemitraan Transisi Energi yang Adil, dapat menghadapi hambatan.

“Pendekatan terhadap kebijakan hijau di bawah Trump dapat sangat berbeda dari pemerintahan Biden,” kata Shinta.

“Kebijakan ini diperkirakan akan berubah,” yang berpotensi mempengaruhi upaya transisi energi Indonesia.

Indonesia dapat melihat masuknya investasi AS jika Trump menghidupkan kembali deregulasi dan pemotongan pajak, katanya.

Namun, Shinta memperingatkan untuk tidak melihat kepresidenan Trump sebagai sesuatu yang sepenuhnya menguntungkan.

“Tarif bisa dinaikkan lagi, yang berpotensi memicu perang dagang dengan dampak di seluruh ekonomi global,” katanya, mengacu pada insiden ketika pemerintahan Trump mengancam mencabut status Generalized System of Preferences (GSP) Indonesia karena surplus perdagangan dengan AS.

Shinta tetap optimis tentang hubungan AS-Indonesia, meskipun waspada terhadap potensi tantangan.

“Namun, saya rasa apapun yang terjadi hubungan AS-Indonesia tetap berlanjut, kata Shinta.

Kaitan AS, indonesia, presiden, trump
Admin 11 November 2024 11 November 2024
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Pekerja Asal Bangladesh Tewas Tertimpa Crane di Tanjung Uncang
Artikel Selanjutnya Bulan Peduli Kanker Payudara: “Be Kind to Yourself”

APA YANG BARU?

Pulau Jemaja
Wilayah 4 jam lalu 95 disimak
Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
Budaya 23 jam lalu 185 disimak
Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
Artikel 23 jam lalu 188 disimak
Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
Artikel 23 jam lalu 193 disimak
Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
Artikel 23 jam lalu 203 disimak

POPULER PEKAN INI

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
Artikel 6 hari lalu 1.4k disimak
Polisi Amankan Pengemudi Kijang Usai Tabrak Motor di Tanjungpinang
Artikel 3 hari lalu 456 disimak
Tiga Ibu Rumah Tangga di Bintan Ditangkap Karena Penggelapan Mobil Rental
Artikel 3 hari lalu 450 disimak
Rapat Paripurna Perubahan APBD dan Perda Lingkungan Hidup di Batam
Artikel 3 hari lalu 441 disimak
(Rencana) Incinerator Sampah di Batam
Catatan Netizen 4 hari lalu 426 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Privacy Policy
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?