KONDISI dunia maritim di Batam mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setelah terguncang hebat akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pengusahaan (BP) Batam per April 2022, tercatat adanya peningkatan kegiatan ekspor di pelabuhan-pelabuhan Kepri, termasuk di Pelabuhan Batuampar hingga 500 persen dibanding April 2021.
Ketua Aliansi Gerakan Kebangkitan Industri Maritim Batam, Osman Hasyim memberikan apresiasi atas peningkatan tersebut. “BP Batam sudah mulai menunjukkan berbagai perubahan yang sangat luar biasa, khususnya sektor industri galangan kapal. Dan terus terang hal ini membuat kami senang, terutama pasca-terjadinya perubahan Peraturan Kepala BP Batam (Perka,red),” terang Osman, Kamis (17/11) di Batam Centre.
Perubahan Perka tersebut memang membawa dampak yang cukup signifikan bagi dunia maritim di Batam. “Dengan adanya peningkatan ini, secara tidak langsung menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan di industri galangan kapal. Artinya, Industri ini mampu menyediakan lapangan kerja cukup besar bagi masyarakat di Batam, karena masuk dalam kategori padat modal dan padat karya,” tegasnya.
Jika keadaan seperti itu terus berlanjut, maka akan mempercepat pertumbuhan industri maritim di Batam. Kota ini akan menjadi tolak ukur kemajuan Indonesia di sektor maritim, apalagi dengan posisinya yang strategis di perbatasan internasional.
“Kalau negara-negara lain hanya memiliki letak strategis dari satu jalur saja, sementara Batam dari utara ke selatan dan dari timur ke barat. Untuk itu, tren positif ini harus kita jaga dengan baik. Mengingat, galangan kapal masih menjadi salah satu sektor penunjang pertumbuhan ekonomi yang paling ampuh,” terangnya.
Osman mengungkapkan industri galangan kapal merupakan industri yang selalu tumbuh dan berkembang secara signifikan, sehingga masuk dalam salah satu industri padat modal yang memiliki nilai strategis dan prospek menjanjikan di Batam.
Sementara itu, Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dendi Gustinandar mengatakan peningkatan jumlah kunjungan kapal ke terminal khusus (tersus) milik industri galangan kapal mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Jumlah kunjungan kapal ke galangan kapal di Batam per Oktober naik 14 persen dibanding 2021, dari 6.700 call menjadi 7.600 call,” katanya.
Untuk menambah rasa kenyamanan dari pemilik kapal, maka BP Batam akan segera memangkas birokrasi dari perizinan kepelabuhanan.
“Kami akan potong sejumlah verifikasi perizinan. Sosialisasinya minggu depan mengenai pembaharuan sistem informasi kepelabuhanan. Tujuannya agar cepat perizinan,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, kinerja operasional pelabuhan Batu Ampar sepanjang Januari hingga Oktober 2022, diketahui ada 56.573 aktivitas kapal atau call, 480.513 aktivitas peti kemas, 6.822.401 aktivitas non peti kemas dan 2.524.846 penumpang domestik serta 1.570.823 penumpang internasional (leo).