MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, proyek Jembatan Batam-Bintan (Babin) tengah dalam tahap pematangan detail desain.
Menurut Basuki, detail desainnya sendiri sudah dibuat oleh Pemerintah Kota Batam. Namun demikian, detail desain ini masih membutuhkan penelaahan lebih lanjut.
Pasalnya, Jembatan Babin melintasi laut, jadi harus dikerjakan sangat hati-hati.
“Sekarang sudah ada detail desainnya dari Pemerintah Daerah (Pemda), nanti kami review terlebih dulu karena itu melalui laut jadi kami harus hati-hati,” kata Basuki, di Kementerian PUPR, Jumat (10/1) kemarin.
Untuk merealisasikan jembatan yang dirancang sepanjang 6,79 kilometer tersebut, dibutuhkan dana cukup besar.
Biaya pembangunan jembatan Babin sendiri diperkirakan mencapai Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun dengan skema tahun jamak (multiyears contract).
Basuki melanjutkan, pembangunan Jembatan Babin tersebut merupakan salah satu program yang dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pembangunan Jembatan Babin mulai dilakukan pada tahun 2021 mendatang.
Kepastian tersebut disampaikan Jokowi kepada Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto menjelang kepulangan dirinya ke Jakarta dari Bandara Raden Sadjad, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau beberapa hari lalu.
Jadi Yang Terpanjang di Indonesia
JEMBATAN yang rencananya menghubungkan antara Pulau Batam dan Pulau Bintan itu, akan dibangun tahun 2021 mendatang.
Dirancang sepanjang 6,79 kilometer, jembatan itu diprediksi bakal jadi yang terpanjang di Indonesia jika selesai nantinya.
Saat ini jembatan terpanjang yang sudah berdiri tegak di wilayah NKRI adalah Jembatan Suramadu.
Mega struktur tersebut menghubungkan antara Surabaya dengan Madura dengan total jarak 5,43 kilometer.
Berbeda dengan Suramadu yang hanya menyambungkan dua daratan, jembatan Batam-Bintan (Babin) akan melewati empat pulau, yaitu Tanjung Taluk, Pulau Ngenang, Tanjung Sauh, dan Lobam.
Memperkirakan bentuk struktur, tampaknya jembatan Bintan juga akan dibangun tinggi di atas permukaan laut. Pasalnya daerah di sekitar area pembangunan merupakan wilayah pelayaran.
Itulah yang juga terjadi pada Suramadu. Jembatan tersebut ditinggikan hingga 35 meter di atas permukaan laut. Hal itulah yang membuat pembangunan jembatan menjadi relatif mahal.
Dari sisi pembiayaan, Jembatan Babin tampaknya akan mirip dengan Suramadu.
Mengutip CNN Indonesia, pembangunan Suramadu kala itu menelan biaya investasi sebesar Rp 5,4 triliun. Namun 46% di antaranya didapat dari utang kepada pemerintah China.
Sedangkan sisanya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2003-2008. Hal tersebut disampaikan oleh Basuki, Sabtu (27/10/2018).
Dengan adanya jembatan Babin, transportasi menuju atau dari Pulau Bintan yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas pariwisata.
Pasalnya Pulau Bintan merupakan tujuan wisata yang cukup ternama di kawasan Kepulauan Riau dan sekitarnya. Apalagi bila lalu lintas di jembatan tersebut tidak dipungut biaya.
Dengan ini, potensi ekonomi di Batam bisa semakin dimaksimalkan. Karena kemungkinan besar wisatawan asal Singapura dan Malaysia akan melewati Batam terlebih dahulu sebelum mengarah ke Bintan.
———————–
Sumber : KOMPAS / CNN INDONESIA / CNBC INDONESIA