SEJUMLAH penumpang maskapai Super Air Jet yang melakukan penerbangan dari Batam menuju Jakarta mengekspresikan kekecewaan dan kemarahan mereka di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Minggu (14/12/2025) malam kemarin. Keterlambatan penerbangan yang berlangsung berjam-jam tanpa kejelasan membuat banyak penumpang merasa frustrasi.
Penerbangan yang awalnya dijadwalkan berangkat pada pukul 16.30 WIB mengalami penundaan hingga pukul 22.20 WIB. Namun, penundaan ini diperpanjang lagi hingga pukul 23.30 WIB, memaksa penumpang menunggu selama hampir setengah hari di bandara.
Ketika situasi semakin memanas, penumpang mulai mengeluh karena merasa tidak mendapatkan solusi yang memadai dari pihak maskapai. Salah satu penumpang bahkan meminta untuk dipindahkan ke penerbangan Lion Air yang berangkat lebih awal.
“Kami minta pindah pesawat ke Lion Air, yang dijadwalkan berangkat pada pukul 22.00. Menunggu hingga pukul 23.30 terlalu lama,” keluhnya dalam sebuah video yang viral.
Penumpang lainnya juga mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap perlakuan dari pihak maskapai. “Kami terlambat sedikit saja tiket langsung hangus. Tapi sekarang, sudah berjam-jam menunggu tak ada kepastian,” ungkapnya.
Suasana di ruang tunggu Bandara Hang Nadim pun semakin tegang. Banyak penumpang, termasuk keluarga dengan anak-anak dan orang tua, terlihat kelelahan dan gelisah.
Tanggapan dari Lion Air Group
SEMENTARA itu, Area Manager Lion Air Group Wilayah Kepri, Amar, mengonfirmasi bahwa telah terjadi penundaan penerbangan Super Air Jet dari Bandara Internasional Hang Nadim ke Jakarta. Meski begitu, ia menekankan bahwa pihaknya telah mengikuti ketentuan dan standar pelayanan yang berlaku.
“Awalnya, pesawat dijadwalkan berangkat pada pukul 17.45, tapi informasi penundaan disampaikan hingga pukul 20.30,” jelas Amar saat dikonfirmasi media.
Sayangnya, pesawat masih belum dapat diberangkatkan hingga waktu yang dijadwalkan.
Ia menambahkan bahwa penundaan lebih lanjut hingga pukul 23.00 WIB disebabkan oleh kendala cuaca yang memengaruhi keberangkatan pesawat dari Jakarta.
Penundaan ini memicu pertanyaan dari penumpang mengenai kemungkinan pengalihan ke penerbangan lain yang tersedia. Amar menjelaskan bahwa pengalihan tergantung pada ketersediaan kursi dan kesiapan operasional.
“Pengalihan hanya bisa dilakukan jika masih ada kursi yang tersedia,” bebernya.
Amar menegaskan bahwa pihak maskapai bertanggung jawab penuh terhadap penumpang yang mengalami keterlambatan. Mereka menyediakan layanan sesuai dengan regulasi yang mengatur kompensasi keterlambatan.
“Sesuai prosedur, untuk keterlambatan satu jam kami berikan snack, dan untuk keterlambatan dua jam, penumpang mendapatkan makanan berat. Jika terlambat lebih dari empat jam, kami akan memberikan kompensasi uang sebesar Rp300.000,” tuturnya.
Amar juga menjelaskan bahwa seharusnya pesawat bisa diberangkatkan pada pukul 20.30 WIB, namun setelah beberapa kendala, jadwal kembali mengalami perubahan. “Memang ada dua kali informasi penundaan yang kami sampaikan,” tutupnya.
(dha/ham)


