PRESIDEN Joko Widodo bertolak menuju Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (8/1).
Seperti dikutip dari siaran pers resmi, Presiden beserta rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 07.35 WIB.
Setibanya di Pangkalan TNI AU Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Presiden dan rombongan langsung menuju Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna.
Di tempat tersebut, selain meninjau jajar kapal, Presiden juga bertemu dengan ratusan nelayan.
“Saya ingin memastikan Sentra Perikanan Kelautan Terpadu (SKPT) dapat dirasakan oleh para nelayan dan menjadi pusat ekonomi baru,” kata Jokowi di Natuna.
Menurut Jokowi, Natuna merupakan salah satu kabupaten terluar Indonesia dengan penduduk sekitar 81 ribu jiwa. Dari dulu sampai sekarang tetap bagian Indonesia.
Ke Pangkalan AL Selat Lampa
SELAIN mengunjungi para nelayan di Natuna, Jokowi juga mendatangi Pangkalan Angkatan Laut Selat Lampa. Di sana, Jokowi sempat memeriksa KRI Usman Harun 359 dan KRI Karel Sasuit Tubun 356 yang sandar di sana.

“Tadi saya bertanya ke Panglima TNI, apakah ada kapal asing yang masuk ke wilayah teritori kita? Ternyata tidak ada”, katanya.
Menurut Jokowi, kapal-kapal asing yang ramai diberitakan itu, berada di wilayah zona ekonomi ekslusif Indonesia, bukan di wilayah teritorial kita. Di zona tersebut menurutnya, kapal-kapal asing berhak melintas dengan bebas dan negara kita berhak atas kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Indonesia menurut Jokowi, memiliki hak untuk menangkap atau menghalau kapal-kapal asing yang memanfaatkan kekayaan alam di wilayah ZEE Indonesia secara ilegal.
(*/yum)