Dengan mengakses situs GoWest.ID, anda setuju dengan kebijakan privasi dan ketentuan penggunaannya.
Setuju
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
    ReportaseSimak lebih lanjut
    Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
    20 jam lalu
    Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
    20 jam lalu
    Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
    20 jam lalu
    Kunjungi Batam, Menteri Luar Negeri Singapura Perkuat Hubungan Investasi
    20 jam lalu
    Perubahan Fungsi Lahan di Batam Penyebab Utama Invasi Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Warga
    1 hari lalu
  • Ragam
    RagamSimak lebih lanjut
    Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
    19 jam lalu
    (Rencana) Incinerator Sampah di Batam
    4 hari lalu
    PORKOT Batam VI Resmi Digelar
    4 hari lalu
    SMAN 27 Resmi Berubah Jadi SMKN 12 Batam
    4 hari lalu
    Rotan Pemukul Bocah
    1 minggu lalu
  • Data
    DataSimak lebih lanjut
    Pulau Jemaja
    42 menit lalu
    3
    Pantai Pelawan, Karimun
    1 minggu lalu
    Pulau Kundur
    1 minggu lalu
    Pulau Karimun Besar
    2 minggu lalu
    Sulaiman Abdullah
    2 minggu lalu
  • Program
    ProgramSimak lebih lanjut
    #Full Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #ComingSoon Hendrik; Pujakesuma di DPRD Batam
    2 bulan lalu
    #Full Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
    Pelayanan Publik BP Batam : Ngobrol Bareng Deputi VI, Ariastuty Sirait #ComingSoon
    2 bulan lalu
    Ngobrol Everywhere | Bicara Pelayanan Umum BP Batam Bersama Ariastuty Sirait
    2 bulan lalu
TELUSUR
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Notifikasi Simak lebih lanjut
Aa
Aa
GoWest.IDGoWest.ID
  • Reportase
  • Ragam
  • Program
  • Data
  • Reportase
    • Artikel
    • Serial
    • In Depth
    • Berita Video
    • Cerita Foto
    • Live!
  • Ragam
    • Budaya
    • Pendidikan
    • Lingkungan
    • Sports
    • Histori
    • Catatan Netizen
  • Data
    • Infrastruktur
    • Industri
    • Statistik
    • Kode Pos
    • Rumah Sakit
    • Rumah Susun
    • Tokoh
    • Wilayah
    • Situs Sejarah
    • Seni
  • Partner
    • VOA Indonesia
    • BenarNews.org
  • Yang Lain
    • Tentang Kami
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
  • Advertorial
© 2025 Indonesia Multimedia GoWest. All Rights Reserved.
In Depth

“Kala Pekerja Anak Melonjak Untuk Pertama Kalinya dalam 20 Tahun Terakhir”

Editor Admin 4 tahun lalu 858 disimak

DATA menunjukkan, satu dari 10 anak bekerja. UNICEF dan Organisasi Perburuhan Internasional memperingatkan bahwa dunia berada di ambang “kekalahan dalam perang melawan pekerja anak”.

Daftar Isi
Usia anak 5-11 tahun adalah yang terbanyakLebih banyak anak laki-laki daripada anak perempuan

Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, jumlah pekerja anak di seluruh dunia telah meningkat, demikian laporan dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Badan untuk Anak-anak PBB (UNICEF) pada Kamis (10/06). Pandemi virus corona mengancam lebih banyak anak-anak menuju ke nasib yang sama.

Jumlah pekerja anak meningkat dari 152 juta pada tahun 2016 menjadi 160 juta pada 2020. Meski, angka ini tidak sebesar ketika jumlah pekerja anak mencapai 246 juta pada 2000.

Namun, jika langkah-langkah besar tidak diambil, angkanya bisa naik hingga 206 juta pada akhir 2022.

“Kami mengalami ketertinggalan dalam memerangi pekerja anak, dan tahun lalu (akibat pandemi) tidak membuat perjuangannya lebih mudah,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore.

© pinterest/ child labour law

“Sekarang, memasuki tahun kedua penguncian global, penutupan sekolah, gangguan ekonomi, dan anggaran nasional yang menyusut, keluarga dipaksa untuk membuat pilihan yang memilukan, ” tambahnya.

Usia anak 5-11 tahun adalah yang terbanyak

PENINGKATAN dalam jumlah pekerja anak terbesar terlihat di Afrika, terutama karena pertumbuhan penduduk, krisis dan kemiskinan. Di Afrika sub-Sahara, hampir seperempat anak-anak berusia antara 5 dan 17 tahun sudah bekerja, dibandingkan dengan 2,3% anak-anak lainnya di Eropa dan Amerika Utara.

UNICEF memperingatkan bahwa pandemi COVID-19 dapat menyebabkan anak-anak yang sudah menjadi pekerja, untuk bekerja lebih lama dan dalam kondisi yang memburuk.

“Jika cakupan perlindungan sosial turun dari yang ada saat ini … sebagai akibat dari langkah-langkah penghematan dan faktor lainnya, jumlah anak yang menjadi pekerja bisa naik 46 juta” pada akhir tahun depan, menurut rekan penulis dan spesialis statistik UNICEF, Claudia Cappa.

Ilustrasi, pekerja anak-anak. © humanium.org

Diterbitkan setiap empat tahun, laporan tersebut menunjukkan bahwa anak-anak antara usia 5 hingga 11 tahun adalah usia pekerja anak terbanyak, dengan porsi lebih dari setengah dari jumlah global pekerja anak.

Lebih banyak anak laki-laki daripada anak perempuan

JUMLAH pekerja anak laki-laki lebih banyak, yakni 97 juta dari 160 juta pekerja anak. Namun, kesenjangan gender berkurang secara signifikan ketika aturan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan setidaknya 21 jam per minggu dipertimbangkan.

Tetapi, laporan itu juga menunjukkan peningkatan jumlah pekerja anak antara 5 dan 17 tahun yang terlibat dalam “pekerjaan berbahaya”, seperti di sektor pertambangan atau bekerja dengan mesin berat, selama lebih dari 43 jam seminggu.

“Perkiraan baru ini merupakan peringatan,” kata kepala ILO Guy Ryder dalam sebuah pernyataan.

Ilustrasi, pekerja anak-anak. © The Conversation

“Kita tidak bisa berdiam diri sementara generasi baru anak-anak terancam,” katanya. “Kita berada pada momen penting dan banyak ketergantungan pada bagaimana kami merespons.”

PBB telah menjadikan tahun 2021 sebagai Tahun Internasional untuk Penghapusan Pekerja Anak. PBB menyerukan segera diambilnya tindakan untuk mengakhiri praktik mempekerjakan anak pada tahun 2025.

(*)

Sumber : REUTERS / DW INDONESIA 

Kaitan khas, PBB, Pekerja anak
Admin 10 Juni 2021 10 Juni 2021
Apa yang anda pikirkan
Suka sekali0
Sedih0
Gembira0
Tal peduli0
Marah0
Masa bodoh0
Geli0
Artikel Sebelumnya Vaksin Covid-19 Untuk Umum Sudah Tersedia di Puskesmas
Artikel Selanjutnya Tolak Divaksin Covid-19, Tunjangan ASN Bisa Dipotong

APA YANG BARU?

Pulau Jemaja
Wilayah 42 menit lalu 54 disimak
Penyengat Heritage Fest 2025 ; Merajut Warisan Budaya dan Alam
Budaya 19 jam lalu 135 disimak
Pemko Tanjungpinang Jajaki Kerja Sama dengan Lion Air untuk Rute Internasional Via RHF
Artikel 20 jam lalu 141 disimak
Waspada Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
Artikel 20 jam lalu 143 disimak
Kakek 60 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara karena Pencabulan Anak
Artikel 20 jam lalu 136 disimak

POPULER PEKAN INI

Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan Pasir Timah ke Thailand
Artikel 6 hari lalu 1.3k disimak
Polisi Amankan Pengemudi Kijang Usai Tabrak Motor di Tanjungpinang
Artikel 3 hari lalu 437 disimak
Rapat Paripurna Perubahan APBD dan Perda Lingkungan Hidup di Batam
Artikel 3 hari lalu 432 disimak
Tiga Ibu Rumah Tangga di Bintan Ditangkap Karena Penggelapan Mobil Rental
Artikel 3 hari lalu 430 disimak
(Rencana) Incinerator Sampah di Batam
Catatan Netizen 4 hari lalu 423 disimak
- Pariwara -
Ad imageAd image
about us

Kami berusaha menjadi CITIZEN yang netral dan objektif dalam menyampaikan pandangan serta pikiran tentang apapun di dunia ini.

  • Privacy Policy
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Ikuti Kami
© Indonesia Multimedia GoWest 2025. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?