TERJADINYA lonjakan jumlah kasus baru Covid-19 di Singapura, menjadi perhatian serius Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad. Ia meminta baik pemerintah maupun masyarakat agar tetap waspada.
Ansar mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir cenderung sudah mulai lengah, jarang menggunakan masker. Ini karena kasus aktif turun drastis di Kepri.
“Namun sekarang kita harus waspada karena kasus aktif Covid-19 di Singapura, tetangga kita melonjak,” katanya di Tanjungpinang, Rabu (12/10/2022).
Ia merasa prihatin dengan kondisi Singapura yang mengalami lonjakan kasus. “Mudah-mudahan seluruh pasien Covid-19 di Singapura segera pulih,” katanya.
Ansar menjelaskan mobilitas penduduk Singapura ke Kepri cukup tinggi sejak Pemerintah Indonesia membuka akses di pelabuhan internasional dan bandara sejak awal tahun 2022. Begitu pula sebaliknya, Pemerintah Singapura membuka akses warga asing masuk ke negaranya.
“Ribuan orang warga Singapura melakukan perjalanan laut ke Tanjungpinang, Bintan, dan Batam,” katanya.
Dengan demikian, kata Gubernur, potensi penularan Covid-19 dapat terjadi saat mobilitas yang tinggi antarwarga negara tersebut.
“Upaya antisipasi hanya dapat dilakukan dengan disiplin menggunakan masker saat berada di tempat keramaian dan saat berinteraksi,” kata Ansar.
Sebelumnya, anggota DPRD Kepri, Rudy Chua, mengingatkan pemerintah untuk kembali memperketat pengawasan di bandara dan pelabuhan internasional di wilayah itu.
Kondisi di Singapura, menurut dia, cukup memprihatinkan. Jumlah pasien Covid-19 meningkat dari 4.000 orang menjadi 11.000 orang dalam sehari.
Virus itu dinamakan XBB, yang tingkat penularannya lebih cepat, meski sampai sekarang belum ada laporan akibat tertular virus itu.
“Kami mencermati perkembangan penanganan Covid-19 di Singapura karena berbatasan langsung dengan Tanjungpinang dan Batam. Kami berharap pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penularan COVID-19,” kata Rudy Chua yang juga Koordinator Relawan Covid-19 itu.
(*)
Sumber: Antara