KEMENTERIAN Kesehatan Singapura tengah meningkatkan kewaspadaan menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Meski belum ditemukan varian baru yang lebih berbahaya, jumlah kasus harian dan pasien rawat inap mengalami peningkatan signifikan.
Kondisi ini turut menjadi perhatian bagi wilayah-wilayah yang berdekatan, termasuk Kota Batam.
Menanggapi situasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi, menegaskan bahwa pihaknya tetap dalam posisi siaga.
Meskipun status Covid-19 secara nasional telah ditetapkan sebagai endemik, Didi memastikan sistem pemantauan tetap berjalan.
“Sejak ditetapkan sebagai endemik, gejala ringan Covid-19 sudah tidak menjadi fokus utama seperti dulu dan dianggap seperti flu biasa,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).
Didi menjelaskan, saat ini tidak lagi dilakukan skrining ketat seperti pada masa pandemi. Namun demikian, Dinkes Batam tetap memantau kondisi melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
Sistem ini berfungsi sebagai sistem peringatan dini berbasis mingguan untuk mendeteksi adanya peningkatan kasus penyakit menular, termasuk potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kita punya SKDR, early warning system. Jadi tetap siaga terus. Sampai sekarang belum ada laporan kasus serius atau mematikan. Kalaupun ada, gejalanya ringan dan mirip flu biasa,” jelasnya.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan dan Badan Penyakit Menular Singapura menyebutkan bahwa pada periode 27 April hingga 3 Mei 2025, tercatat 14.200 kasus baru Covid-19. Jumlah ini meningkat dari 11.100 kasus pada minggu sebelumnya.
Pasien yang dirawat di rumah sakit juga naik, dari 102 menjadi 133 orang. Namun, kasus yang membutuhkan penanganan intensif justru menurun, dari tiga menjadi dua kasus.
Meski demikian, Didi Kusmarjadi tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan tidak lengah terhadap gejala mirip flu, yang bisa saja merupakan infeksi Covid-19 ringan.
(*/batampos)