BARU-baru ini, video seorang warga yang marah karena suara bangunkan sahur dan meluapkan amarahnya dengan membawa senjata tajam (sajam) ke Masjid Al-Mu’Minin di Tanjung Uma, Batam viral di internet. Video berdurasi 1 menit 30 detik tersebut menjadi buah bibir masyarakat Batam.
Kasus ini telah sampai di polisi yang mengklaim kedua belah pihak telah melakukan proses mediasi secara kekeluargaan, dan sudah damai yang disaksikan oleh Ketua RW, Ketua RT dan pengurus Masjid Al-Mu’Minin.
“Kejadian ini terjadi 10 April lalu pukul 03.30 WIB, saat remaja masjid tersebut membangunkan warga untuk sahur dengan menggukan toa masjid. Tetapi, salah satu warga berinisial NZ (56) merasa terganggu dengan volume toa yang sangat keras. Lalu ia datang ke masjid bawa sajam dan langsung cek-cok dengan para remaja masjid,” kata Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Budi Hartono, Kamis (15/4).
Setelah itu, NZ pulang ke rumah, namun masih dikejar oleh para remaja masjid. Setelah sampai di depan rumah pun, cek-cok kembali berlanjut. Melihat kejadian tersebut, anak dari NZ, yakni FR mecoba melerainya, akan tetapi remaja masjid mengeroyok FR.
“Lalu saat salah satu remaja masjid akan memukul FR, NZ memukulkan parang ke remaja masjid berinisial ME tersebut, dan menggores punggungnya. Setelah itu, NZ dan FR pun dipolisikan ke Polsek Lubuk Baja,” terangnya.
Budi menjelaskan NZ sebenarnya berniat menggertak saja. “NZ ini sedang istirahat bersama keluarga, ia punya cucu yang masih kecil dan merasa terganggu dengan suara toa yang sangat keras. Rumahnya hanya berjarak 5 meter dari masjid. Ia meminta suara bangunkan suhur itu dikecilkan sedikit,” paparnya.
Atas kejadian tersebut, NZ sudah meminta maaf. “Ia juga seorang muslim. Perdamaian antara kedua belah pihak juga telah dilakukan, dan sepakat untuk tidak membuat laporan polisi terkait peristiwa ini,” jelasnya (leo).